Sabtu, 28 September 2013

tak lagi sama

gadis kecil yang tersedu menahan tangisnya,
entah apa dan kenapa dia harus menahan tangisnya,
padahal dia hanya anak kecil, harusnya bisa menangis sekeras sesuka hatinya
karena semua orang pasti akan memaklumi, sebab dia hanyalah anak kecil,

tapi gadis kecil ini telah tumbuh dewasa......,
tangisnyapun semakin tak bisa ia luapkan, semakin harus dia simpan saja
rasanya ingin tangis ini menetes dengan leluasa, seperti kaca jendela yang terkena sapuan hujan,
menangis di kala sunyi, tersedu di kala senyap.

merasa dunia ini terkadang tak adil,
tetapi sisi dewasanya membenarkan bahwa seharusnya tetap menjalani saja semua skenario Tuhan.
 hati kecil membisikkan untuk tetap bersyukur.
apapun itu, sadar bahwa saat ini bukan gadis kecil lagi yang hanya bisa menangis.

walau hati terus bertanya polos seakan masih sepeti bocah...,
dan meronta seperti anak kecil yang tidak di penuhi keinginannya.
namun seperti layaknya veteran yang terus berjuang apapun yang akan menghadang.

Kadang, kita tak kan pernah bisa mengerti orang lain, walau sudah mencobanya, apalagi belum mencoba.
yang hanya menerka dari kesan pertama.
nah begitupun orang lain terhadap diri kita.

ada hal dalam hidup ini yang ingin orang lain hargai dan mengerti diri ini,
yang melihat jauh lebih dalam dengan hati yang tulus,
dan begitupun diri ini yang melihat orang lain tak hanya sepele.

Andai ada genggaman atau sekedar menepuk bahu ini, untuk mengkokohkan hati, mentegapkan langkah.
jangankan sosok, banyangan pun tak terdapati.
seperti dalam ruangan yang gelap, dan meraba- raba menuju jalan keluar berharap secercah cahaya menuntun.

seperti robot yang terus bergerak yang mungkin tak pernah dimengerti ataupun tak mau.
Hampa dan kosong............
walau senyuman selalu menghiasi wajah, tapi tak mampu menghiasi hati.

Tak mungkin untuk meminta kembali menjadi gadis kecil yang dulu......
atau berharap semua akan baik-baik saja,
Walau tertatih, sekuat tenaga mencoba untuk tetap kuat,
Namun sadar bahwa ini tak bisa dilalui hanya dengan diri dan di temani banyang.

Entah kapan ada yang mampu membuat senyuman ini tak sekedar hanya menjadi hiasan di wajah...
dan sementara hanya mampu untuk menjadi veteran, yang ntah masih diingat atau tidak.
yang  hanya dirinya, dan Tuhan yang mengerti.
dan masih tetap melangkah menatap masa depan dengan sisa-sisa semangat....