Senin, 07 Maret 2016

Ogeb dan Gobe

ogeb dan gobe itu punya arti...
ogeb itu..."coba baca tulisan ogeb dari belakang"
Gobe itu..."kalau di baca ulang nadanya jadi gobegobego..."
 jadi intinya artinya sama, sama- sama "bego"

dulunya kata-kata ini penting bagi kami, disaat orang lain pacaran panggilan mereka itu :
- yang
- say
- beb
-ayah, bunda
-dsb

 nah..kita ya itu.....Ogeb, gobe,
 tapi sekarang aku sadar, mungkin kita samasama bodoh untuk bersama,
samasama bodoh untuk saling menyakiti

yaaaa...ini masih cerita tentang "orang itu" yg selalu kebanyakan jadi topik di blog ini"
kalau mau baca blog ini dr awal terserah, panjang memang, namun akan membantu untuk mengerti jalan ceritanya, 

ternyata cukup lama tidak menulis lagi di blog ini, terakhir nulis di skripsi...
minggu lalu aku wisuda, that why...ga pernah nulis di blog lagi,

sebenarnya rasa menggebu ingin menulis dikarenakan sebelumnya sempat nemu dan ngebaca blog "orang itu"
setidaknya karena itu aku tahu beberapa hal...,


sumpah ini gatau mau rangkai katakatanya gmn, entah bahasa yang aku gunakan terlalu kaku efek skripsi atau ini susah untuk dijelaskan,

sebelum aku nulis ini, aku sempat baca postingan aku beberapa tahun yg lalu dr awal, sempat malu dengan apa yang aku tulis, sempat tertawa juga dengan apa yang aku lakukan, 
tapi blog ini ada karena "orang itu" juga......ya "orang itu si gobe" kita bisa sebut dia si gobe sekarang, karena agak aneh nyebut "orang itu"

sudah bertahun yaaaaa....., tapi ceritanya masih ada saja..tentang si Gobe, kapan yaaa usainya?
mungkin alasan aku ingin menulis lg, karena ingin menyudahi cerita tantang dia.

di postingan sebelumnya  judul "29042008", bagian terakhir aku mengatakan sembari berdoa semoga suatu saat nanti dia menemukan seseorang yang sayang setulus hati untuknya,
dan terkabul, aku baru mnegerti dan mengetahuinya dari ceritacerita di blog si gobe.
kemudian postingan aku berikutnya, judul "selamat ulang tahun", bagian akhirnya aku menulis:

walau bukan aku yang menjadi malaikat di hatinya,
walau bukan aku yg akhirnya menyelamatkan kerapuhannya.....

harusnya dia cukup tau, aku pernah mencobanya, dan detik inipun masih utuh seperti itu,
hanya saja aku sudah bertekat untuk menyerah mulai saat ini.

selamat ulang tahun......

semoga segala yg baik menyertainya di usianya ini.......

senang akhirnya mengetahui gadis itu tulus ada disampingnya, 
lega jika akhirnya dia berada dengan orang yang punya perasaan yang sama sepertiku, bahkan lebih besar cintanya akan gobe dibanding aku,

bukan hanya sedih, tapi merasa aku kalah, aku yang selama ini mengaku paling mengerti gobe, tau akan sifat, kebiasaannya, bahkan perasaannya, aku yang merasa sedih bila si gobe sedih, turut bahagia jika gobe gembira, aku tau gobe lemah dalam pelajaran, tapi aku tau gobe itu sangat berbakat, cerdas, aku tau gobe pendiam, kaku dan sangat tertutup pada keadaan tertentu dan kenyakan orang tau, tapi aku lebih tau dari kebanyakan orang-oran kalau gobe ingin sekali banyak cerita, bisa mengungkapakan perasaannya, aku tau gobe sebenarnya ekpresif, tapi kebanyakan orang menilai dia begitu membosankan,aku tau gobe pelit, tapi aku tau dia hanya berusaha memanage keuangannya, aku yang selalu melihat kearahnya, disaat kebanyakan orang berpaling padanya, aku yang yakin akan pilihanku pada gobe, disaat kebanyakan orang mempertanyakan dan meragukan dia,
aku.., aku dan aku yang dari nol cinta tak bersyarat kepadanya....

tapi justru aku tau..., ketahuanku tentangnya tidak pernah cukup,
mengerti tidaklah cukup
menjadi pendengar dan penonton tidaklah cukup
tetap setia padanya tidaklah cukup

meskipun saat itu kami masih duduk dibangku kelas 3 smp dan berakhir kelas 1 sma,
terlalu naif untuk memikirkan ini, 
terlalu naif jika banyak yang harus dilengkapi dan yang penting untuk dilakukan.
terlalu naif sibuk dengan keyakinan masing-masing, keegoisan masing-masing

semua ketahuanku tentang gobe menjadi tidak pernah cukup karena gadis itu dapat melakukan hal nyata untuk gobe, dia yang punya kesempatan waktu yang banyak bersama gobe, dia yang mengajarkan gobe, dia membantunya dalam pelajaran, dia yang  membangkitkan semangat gobe dan dia mengimplementasikannya.
mereka telah saling menemukan, mereka satu jurusan, kuliah di luar negri bersama,

jelas ini sudah jalannya masing masing,
jalan gobe
jalan gadis itu
dan jalan ku

bagianku telah selesai dihidup gobe
bagian gobe juga telah selesai dihidupku

Tuhan punya rencana yang indah atas segalanya,

dan serius aku bersyukur doaku padanya terkabul, 
aku tidak khawatir akan doanya gobe untukku, entah itu baik atau tidak, 
karena bagiannya telah berakhir dihidupku.

menyesalkah?? mungkin iya....karena aku tak dapat berbuat banyak ternyata selama ini untuknya,
tapi apakah hanya aku pemeran antagonisnya disini?
ataukah selama ini dia antagonisnya?
entahlah....kita bisa dapat jadi apa saja, terserah pilihan kita...
kembali, kita hanya pemeran disini, yang punya skenarionya Tuhan....

setidaknya ini dapat membuat kita mengerti bahwa dari hati akan sampai ke hati, namun merasakan itu tidaklah cukup, tapi tindakanlah yang sangat jelas dan terlihat......






Selasa, 21 Oktober 2014

kisah si pria underground

cuek, arogan, krah baju selalu terbuka sampai 3 kancing, celana ketat ala ala band changcuters, sering menggertakkan gigi, dan sering juga memajukan bibir seperti lagi mayun, yaa selayaknya preman rock n roll,
karakter itu bukan membuatku waspada terhadapnya, justru aku beruntung paham sisi lainnya, 
sedari smp memang kami tak pernah merasa kenal, tapi setelah satu kelas di sma, hanya waktu kelas satu SMA saja, 
dia jauh berbeda dari yang aku nilai pertama kali, 
dia selalu penuh kejutan.
dia yang selalu di kelas paling menghormatiku, mengagumiku dengan caranya yang terus terang,
dia selalu ngaku ngaku ke hampir setiap guru yang ngajar di kelas bahwa aku adalah pacarnya, dia selalu bertanya kenapa aku mau berpacaran dengan pria yang pakai motor mio dibanding dia yang pakai motor gigi. dia selalu bertanya di mana alamat rumahku,
dan aku selalu bertanya padanya kenapa dia menanyakannya,
apa mau main kerumahku?
dan jawabannya, dia akan berkunjung kerumahku bukan pada saat itu jg, tapi untuk suatu saat nanti untuk pergi melamarku.
aku hanya bisa tertawa saat itu,
mungkin dia preman yang nyasar gombal.

tapi justru aku tau dia punya ketulusan,
hanya dengan memandang matanya, aku dapat merasakannya,
dia terlalu keras pada hatinya, tapi juga terlalu naif.

sampai aku bertemu lagi dengannya setelah 5 th tidak pernah bertemu,
sayang pertemuan ini tidak dalam rangka yang sukacita, 
aku pergi menjenguknya di rumah sakit. 
dia mengalami kecelakaan yang berujung maut pada dua temannya.
ujian yang berat dalam hidupnya,
ditambah lagi kaki sebelah kirinya patah,
banyak kenyataan yang pahit harus dia terima,
dan aku paham itu menyakitkannya.

ketika aku melangkah ke ruangannya dan melihat wajahnya untuk pertama kali setelah bertahun berlalu,
aku benar benar tidak bisa berkata apa-apa, meskipun dia terlihat tidak kesakitan pada luka kakinya, tapi aku bisa merasakan kegelisahannya,
sering kali wajahnya dia alihkan,
aku paham dia tidak ingin orang-orang seperti mengasihaninya, 
sesaat disana aku hanya terdiam melamunkan semua yang pernah ada di ingatanku tentang dia, dan menerka nerka bagaimana perasaannya,
aku juga sangat berhati -hati atas perkataan yang akan aku katakan,
tapi justru aku lebih banyak ngobrol dengan ibunya,

aku hanya punya kesempatan waktu yg sedikit disana, dan karna jg tidak mau mengganngu waktu istirahatnya,
tapi sebenarnya sampai saat ini rasanya aku tidak bisa hanya diam disini, rasanya ingin menjenguknya lagi, banyak hal yang ingin aku sampaikan.
tapi mengingat aku dan dia sudah canggung sekali, memikirkan apa alasan ku untuk datang berkunjung kembali, rasanya tidak wajar. kecuali jika dia perempuan, mungkin rasa segan itu tidak pernah jadi masalah.

aku berharap saat ini dia bisa tidur nyenyak, istirahat dengan baik dan fokus pada kesehatannya,
semoga rasa bersalah serta kesedihan atas kehilangan teman-temannya tidak membebaninya lagi, 
aku tau dia pria yang sangat tegar dia mampu melalui ini semua, tapi aku juga kuatir akan dia melalui proses untuk semua itu.
rasanya ingin ada untuknya melewati itu semua.


ini adalah coretan yang dia tulis di buku catatan aku waktu kami sekelas dulu,
dan aku masih menyimpannya,
aku ga tau juga maksud dia bikin ginian, aku jg ga ngerti ini gambar apa,
yang aku tau dia senang dan tertarik dengan yang ia gambar ini,

yang baca tulisan aku kali ini, aku mohon untuk mendoakan dia agar dia bisa pulih dan jadi pria yang lebih baik dari sebelumnya,
Aamiin ya RobbalAlamin.......

Minggu, 08 Desember 2013

Melody kehidupan: masa lalu, bukan Rama Shinta

Tak ada yang menarik dari kelas itu, semuanya biasa, bahkan selalu membuat sesak di dalamnya,
bukan kelas yang aku idamkan.
teman sekelas yang brutal, selagi guru tidak di kelas, mereka naik ke atas meja, bikin konser dak-dak'an, ngerumpi, berantem, dan yang paling aku benci.....merokok (yang para cowok aja)

dan tidak berlebihan jika aku mengatakan kelas itu bikin aku merasa sesak. 
Namun kesesakkan itu lama-lama dapat berlalu, mungkin karena mereka yang masih merasa terlalu bebas akan perubahan dari masa SMP ke masa SMA, telah mengerti bahwa kelas itu dan sekolah itu adalah tanggung jawab mereka demi masa depan.

yahhh.... itu sekilas mengenai awal dan kesan pertama, dan semua bermula dari kelas itu.
 hmmmm mencoba mengingat-ingat kapan dan bagaimana aku mulai berintegrasi dengannya......
yang aku ingat................,

* Sekitar jam 11 siang seusai jam istirahat, telpon genggam ku berdering, itu telpon dari pacarku. Dan saat itu sedang berlangsung pelajaran bahasa Inggris. Sebenarnya pelajaran itu jadi membosankan karena sedang digantikan oleh guru PL.
Aku memilih izin ke kamar mandi pada guru, yahhh...padahal sebenarnya untuk mengangkat telpon itu.
Aku berdiri di belakang pintu kelas ke arah luar sambil bersembunyi untuk mengangkat telpon.

namun sebelum itu, Dia , aku selalu memanggilnya 'Tembam', sebelum aku permisi keluar kelas untuk mengangkat telpon dia juga sudah permisi duluan ke kamar mandi,
Saat bersembunyi di belakang pintu itu, pandanganku menangkap sosok Dia si tembam itu  sedang duduk di parkiran sedang asyik ngobrol sama temannya.
Dalam hati aku bergumam, "ohhhh.... pantes dia izinnya lama banget, ternyata nongkrong dulu di parkiran..'
aku memakluminya, karena yang sedang aku lakukan saat itu, tidak jauh berbeda dari apa yang sedang dia lakukan. Sama-sama berbohong untuk izin ke kamar mandi.

* Tak lama kemudian, tanpa aku sadari, dia telah berada di depanku dan memergokiku sedang sembunyi telponan di belakang pintu kelas.
Aku hanya senyum padanya, karena aku yakin dia pasti memaklumi prilakuku karena apa yang dia lakukan juga tidak jauh berbeda, dan lagipula tidak ada hak dia untuk ikut campur dengan apa yang sedang aku lakukan.

Tapiiii.....kacau, ...... si tembam itu, yang tidak di duga-duga, malah bicara dengan kerasnya ke pada guru melaporkan diriku, saat dia mau masuk ke dalam kelas,
Sontak aku kaget dan panik hingga aku memutuskan telpon secara tiba-tiba. Aku g' nyangka sama sekali dia akan sereseeeeee' itu.

Aku masuk ke kelas dan menyanggah laporannya pada guru. Tapi dia malah tambah semangat g' ada takutnya sama sekali dan benar-benar nyari masalah sama aku........ si tembam itu berubah jadi tukang ngomporin....

dan bukan dengan sekuat tenaga melainkan sekuat akting yang meyakinkan, aku berusaha meyakinkan guru dan memutar fakta serta jadi Jaksa dak'dakan dan memberikan tuduhan atas perkara yang dia lakukan sendiri. Aku juga tidak segan-segan membeberkan bahwa saat jam kejadian itu, dia juga sedang nongkrong di parkiran...,
hahaaahaaaaaaa......
Dewi fortuna berpihak padaku, aku sama sekali tidak di marahi dan malah si tembam itu yang di bentak.
Skali lagi aku tertawa puas dalam hati sambil senyum tipis padanya pertanda Skak Mat...........

* Masih g' habis pikir sih, dia orang yang aku kira santun, cool, rajin pokoknya beda lah dari teman cowok sekelasku kebanyakan, ternyata adalah orang yang super reseeeee', menyebalkan, suka cari masalah, pendengki, pendendam dan tukang ngomporin.
tapi statment aku yang barusan di awal itu bukan berarti dulunya aku pengagum rahasianya, bukan seperti itu..... hanya saja aku menilai dia baik. Dan bahkan dari awal aku juga tidak pernah mengusiknya, atau begitu memperdulikan dirinya, oleh sebab itulah aku g' ingat gimana awalnya aku bisa berintegrasi atau kapan pernah ngomong pertama kali sama dia, yang aku ingat ya pas kejadian dia ngomporin guru itu.

* G' tau entah sudah berapa lama semenjak kejadian itu, yang sebenarnya sih aku pribadi juga udah lupa dan g' mempermasalahkan lagi. 
hari itu ada tugas biologi dan kami sekelas di suruh ke laboratorium untuk mempelajari dan menggambar satu-persatu alat peraga yang ada di laboratorium.
semua telah asik dan berbondong-bondong ke laboratorium, kebanyakan dari mereka mengerubuti alat peraga yang menarik, seperti tengkorak, tetoskop yahhh semacam itulah,
aku??

ya... aku juga telah siap dengan buku gambar, sebuah pensil dan penghapus yang aku jinjing dan taruh di dada, keningku selalu mengkerut karena dimana ada objek yang menarik yang ingin ku gambar selalu penuh dikerubungi orang kayak lagi ada barang disc di mall.

dan karena aku tipe yang g' bisa konsentrasi dengan keramaian, serta desak-desakan seperti itu, jadi aku memilih untuk menggambar objek yang kurang di minati saja terlebih dahulu, nanti jika keadaan sudah sepi, baru pindah ke objek yang menarik.
 Dan langkah pertama ku ke objek jangka sorong, disana sepi hanya ada seorang pria yang sedang menggambarnya dan membelakangiku, aku tidak terlalu memperdulikan siapa pria itu. menoleh pun tidak terhadapnya.
ketika aku meletakkan buku gambarku di sampingnya dan memulai menggambar dia menoleh padaku dan mengerutu......, lalu pergi meninggalkan aku.
dari situ aku tau kalau pria itu si Tembam.
aku g' ambil pusing dengannya, dan tetap melanjutkan menggambar, karena bukannya malah bagus bisa leluasa menggambar tanpa ada orang lain yang mengganggu.
 kemudian,setelah menggambar jangka sorong aku pindah ke objek yang masih agak sepi juga, kalu tidak salah Termometer. ternyata di sana Si tembam juga ada, tapi aku tidak ambil pusing dan seperti tadi tetap staycool g' mau nyari masalah, tapii dianya yang masihhhhhhhhh aja g' suka dengan keberadaanku, dan menggerutu lagi, dia pergi dan memang tidak mau untuk dekat dengan ku,
hahaaaahaaaaa, What wrong man??? aku cuma heran kenapa dia masih kesal terhadapku, dan menambah penilaian ku lagi terhadapnya, kalau dia ternyata sangat kekanak-kanakan sekali.

* Tiada hari tanpa dia selalu cari masalah padaku, selalu cibirin aku, mengolok-olok, lempar aku pakai kertas dan ngomporin guru tentang aku yang tidak benar, dia selalu juga tidak terima jika aku di puji guru.
lama- lama jadi kesal juga sama dia......,

Tapi........ semua jadi berbeda karena telah terbiasa.
Ada sesuatu yang aneh, dari sikapnya yang sepertinya sangat benci terhadapaku, kalau ternyata dia tidak benar-benar benci, hanya saja dia usil padaku.

kalau tidak berantem sama dia rasanya ada yang kurang, hariku di sekolah jadi sepi.
bahkan seisi sekolah juga tau kalau tembam dan aku selalu kayak Tom & Jerry. Ada yang bilang hati- hati kalau sering berantem malah jadi saling suka, ada pula yang bilang kalau aku dan dia itu cocok jadi pasangan. 
Ada kejadian lucu juga pas upacara bendera, Dia tetap aja usilin aku, sampai akhirnya wali kelas negur kami dan teman-teman sekelas sorakin bahwa kami berdua ini pacaran, dan anehnya wali kelas aku itu bukannya ceramahin atau marahin kami tapi malah mendukung hubungan kami.

masih banyak kenangan yang lucu sebenarnya,
Dari awalnya kami saling benci, berantem jadi malah saling curhat-curhatan. Dan hubungan kami jadi seperti teman dekat, yah meski masih ada aja Dia usilin aku.

Hmmmmm.... sebenarnya, dari awal dia sudah tau asal usulku, pertama kali masuk ke SMA itu, dia di pesankan oleh ibunya untuk mencari tau aku, dan berteman dengan ku, karena ayahku teman kantor ibunya.
Tapi aku g' pernah tau itu, sampai akhirnya......., dia sms aku malam-malam dan di akhir sms itu dia bilang nitip salam buat ayahku dengan menulis nama lengkap ayahku. 
Otomatis aku kaget donk, darimana dia tau nama lengkap ayahku, padahal seingat aku, aku tidak pernah kasi tau ke siapapun dan aku yakin sekali g' ada satupun di kelas itu yang tau nama ayahku.

Keesokan paginya, saat sarapan, aku jadi curiga, tiba-tiba muncul ilham kalau bagaimana jika papa kenal sama dia.
Aku iseng nanya ke papa kalau apa Papa punya teman yang tinggal di "-----------" (daerah tempat tinggal si tembam)
trus papa jawab "Ya'

aku tanya lagi, " apa papa punya teman yang namanya "--------------"??? (aku tau nama ibunya, karena aku sempat baca surat izin karena sakit yang ditandatangani ibunya)
Papa jawab : "Ya'

aku masih nanya lagi : " papa tau kalau dia punya anak yang bernama "..............." (aku cuma sebutin nama depannya aja) dan tau g' kalau dia sekolah di sekolah yang sama?
Papa jawab : "oooooooooooo si "----------" (papa malah sebutin nama belakangnya) karena nama dia dari kecil emang nama belakang nya itu yang jadi sapaan.)
"yaaaa , papa tau, kan dulu waktu kecil sering di bawa mamanya ke kantor".

gubbbraaakkkkkkk............ aku jadi benar-benar heran, kok alur cerita aku ini kayak di sinetron-sinetron itu, dan penasaran dengan kelanjutannya, apa kayak endingnya yang di sinetron-sinetron itu g' ya??

jadiiiiii,,,,, pasti pada penasaran, apa iya aku jatuh cinta sama dia??
^__^

* saat di sekolah, aku sempat lihat di balik krah bajunya, ada kalung perak yang mainannya sebuah cincin.
Aku penasaran dan bertanya padanya, meski sebenarnya ada perasaan takut akan jawabannya,
aku g' mau nanya pada inti dari maksud aku, tapi cuma bilang kalau "kenapa cowok pakai kalung gitu kayak banci..."
Dan ternyata benar, dia langsung terpancing dan dengan semangatnya bilang kalau " ini tuh cincin pasangan sama pacar, jadi biar keren  jadiin kalung aja......."

Mendengar tutur kata itu, setelah dia berlalu pergi. aku menggenggam kalung yang sama persis dengannya yang juga sedang melingkar di leherku, hanya saja bukan kalung pasangan dengannya, tapi dengan orang lain.

Aku baru tau pacarnya juga satu sekolah dengan kami, dan pacarnya cantiknya bukan main. Ideal sekali dengan si Tembam itu, atau mungkin tembamnya yang g' ideal buat cewek itu. mereka juga sudah pacaran sejak SMP, 
dan sama seperti aku yang juga sudah punya pacar sejak Smp.

hooooaaaahhhhhhhhh, aku juga berusaha untuk yah...... ini memang sudah takdir, dan kita punya takdir masing-masing, mungkin sudah jalannya seperti ini.

meskipun ada perasaan yang membuat ku sedikit merasa melayang atau punya harapan, 
Waktu pertama kali aku bertemu ibunya, saat itu pengambilan rapor yang di jemput wali masing-masing, otomatis ayahku juga bertemu dengan ibunya. 
apa yang terjadi ? 
cuma mereka berdua yang heboh, di kelas itu diantara para wali murid lainnya, layaknya seperti reunian.
yang kagetnya, setelah mengambil rapor si tembam, ibunya nyorakin ke papa bahwa ngajakin untuk besanan,   sontak seisi kelas jadi heboh dan pada ketawa -ketawa aja, untung saat itu si tembam lagi tidak ada di kelas.
dan sewaktu mau pulang adiknya si tembam yang masih kecil selalu menoleh padaku dan memperhatikanku, kemudian dia nanya sama ibunya kalau aku ini siapa,
dan tau apa jawaban ibunya??

"itu calon kakak ipar......"

What????

aku cuma bisa heran sambil garuk kepala dan tersipu malu.

ada rasa takut dan perasaaan tidak enakjuga, jika bagaimana kalau pacarnya jadi marah dengan kedekatan aku sama si tembam?.

tapi aku tau , kalau si tembam sangat sayang sama pacarnya itu dan aku juga begitu dengan pasanganku.
saat itu aku hanya merasa aku dan tembam hanya seperti anak kembar.

*Ada satu moment aku benar- benar merasa akur sama si tembam, 
itu waktu pelajaran bahasa Jepang, jadi kami disuruh untuk menghapal berbagai macam perasaan dalam bahasa jepang, saat itu dia duduk disampingku, awalnya dia niat untuk menggannguku menghapal, tapi akhirnya jadi kami belajar bersama, saling membantu dalam menghapal bahasa jepang tersebut dengan sesekali bercanda dan ngobrol serius. akur sekali waktu itu, 
lalu tiba-tiba sensai dalam bahasa jepang berarti guru, menegur kami dan karena kami berisik sekali. hingga sensai itu cuma mnegizinkan aku yang boleh ikut tes hapalan itu dan si tembam tidak.
Ini temtu tidak adil, dan untuk pertma kalinya aku benar-benar membelanya dan memperjuangkannya. aku berusaha menyakinkan sensai kalau dia layak ikut tes karena dia serius menghapal dan aku membantunya menghapal.
Alhamdulillah dia dibolehkan utuk ikut.

* Aku sampai pada suatu kisah yang pahit dalam hubungan cintaku, mungkin kisah cintaku tak semulus kisah cinta si tembam dengan pacarnya saat itu, 
Aku putus dengan pacarku yang sudah sejak dari SMP itu. awalnya aku tegar dan terima atas jalannya jika aku dan pacarku putus, tapi tiba-tiba pacarku kembali meghubungiku dan minta untuk ketemuan.
aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan. jadinya karena menganggap si tembam sudah jadi teman baik untuk curhat dan karena dia juga seorang cowok, aku ingin minta pendapatnya tentang apa yang harus aku lakukuan dari sudut pandangnya sebagai cowok, karena aku butuh penerjemah untuk gerak gerik cowok yang mengajak mantannya ketemuan lagi.

saran dari si tembam adalah aku penuhi saja permintaan ketemuan itu, karena tembam yakin sekali kalau mantam aku itu bakal ngajakin balikan, anehnya yang semangat itu bukannya aku malah si tembam itu, tapi dia nyaranin aku untuk datang agak telat, yah supaya ngasi pelajaran aja buat mantan aku, trus si tembam malah ngajakin aku taruhan, jadi taruhannya adalah,

dia yakin banget kalau aku bakalan balikan sama mantan aku dan happy ending, berarti tembam yang menang, dan aku harus buka jilbab di lapangan basket.
nah, kalau akhirnya mantan aku malah nyakitin aku lagi, berarti aku yang menang dan taruhannya adalah si tembam harus pakai jilbab di lapangan basket.

ok deal........

* Berkali kulihat jam di tangan demi membunuh waktu, tak kulihat tanda kehadiran si mantan itu,
ooooooo Shit !
ternyata memang tuh mantan cuma mau balas dendam aja sama aku, karena udah aku putusin. masak dia bilang dia masih di sekolah karena nomor ujiannya di tahan gurunya, padahal udah jam 5 sore looooo, mana ada............... terima alasan kayak gitu.
ya udah aku kecewa, saking sedihnya aku nangis, dan tanpa sadar orang yang aku hubungi pertama kali adalah si tembam, aku nangis sejadi-jadinya melampiaskan sakit hati, tanpa malu sedikitpun ke si tembam.
si tembam marah dan g' percaya, dia juga ikut-ikutan emosi sama mantanku itu, trus coba menenangkan yang tumben dengan suara lembutnya padaku, aku di suruh langsung cepat pulang dan jangan kemana-mana, dia takut aja kalau aku malah bunuh diri seperti tabrakin diri ke angkot atau kereta api mungkin misalnya,
hahaaaaaa...... ya g' lah, meskipun begitu otak brilian ku ini masih bisa berpikir sehat.

* keesokannya, saat di sekolah, aku malah takut untuk ketemu si tembam, lagian kenapa aku yang takut yah, padahal dengan kejadian kemaren aku yang menang taruhan kan.......,
mungkin aku yang malu sama dia,
Dia nya juga takut ketemu aku karena takut di tagih janji taruhan.
tapi.... aku g' akan setega itu, jadi taruhan itu dilupakan saja sampai saat ini.

lalu bagaimana dengan sekarang? kan udah lama juga ya, dari SmA dan sekarang aku dan tembam sudah duduk di perguruan tinggi, meski perguruan tinggi yang berbeda, tapi tetap di kota yang sama.

aku juga g' tau, jawabannya ya nihil aja, dan g' ngerti juga.

terakhir aku dengar dia dan pacarnya yang dari SMA itu udah putus, 

trussss, akunya senang g'?

hmmmmm, g' lah, jujur sedih, soalnya aku liat mereka pasangan yang serasi dan udah lama juga jadiianya, kok bisa putus?
tapi pastilah ada perasaan berharap, dia berpikir tentang aku.

namun, belum sempat aku berharap, dia sekarang sudah dengan yang lain lagi, yang aku g' tau dengan siapa,

heeeuuuuhhhhhh..............

waktu selalu tidak berpihak kepadaku, 
atau mungkin memang kami ini seperti :

Dia bukan Rama dan aku bukan Sinta,
kita di ciptakan sangat berbeda, 






Jumat, 29 November 2013

Melody kehidupan ??


Melodi itu di ciptakan untuk mengekspresikan perasaan yang di rasakan,
perasaan yang mungkin tidak bisa di jelaskan dengan cara apapun,
melodi menjadi penghantar perasaan itu,
banyak melodi yang telah kita dengar di dunia ini,
melodi yang sangat indah, lembut, membuat hati damai,
melodi yang membuat hati ini bergelora, energik dan bersemangat,
dan bahkan melody yang membuat hati ini pilu, iba bahkan ketakutan,
kita semua larut dalam melodi- melodi itu........
begitupun juga sama halnya dengan melodi kehidupan yang dirasakan setiap insan.
setiap insan punya melodi- melodi kehidupannya.

tak terkecuali insan seperti diriku,
kalau di uraikan satu persatu seperti apa itu melodinya, mungkin tidak akan cukup satu album.
nada-nada indah pernah mengalun menghiasi hidupku,
cerita-cerita indah, lucu dan semua yang tidak terlupakan.
menyadarkan diriku betapa bersyukurnya aku dengan segala rencana indah Tuhan terhadapku.
menyadarkan diriku bahwa kebahagian- kebahagian tidak harus aku dapatkan pada satu titik,

nada-nada minor pun tak luput singgah dan mondar-mandir,
dan jujur nada-nada itu sering sekali menghampiri,
sama seperti badai yang pasti akan berlalu, begitupun juga dengan nyanyian yang pasti akan berhenti atau bertukar melodi,
yah... jadi nikmati saja melodinya,
sesaat aku terbuai akan iramanya,
yang terkadang menjadikan keadaan menjadi sebaliknya saat melodi indah yang mengalun.
nada-nada minor ini hadir saat aku merasakan bahwa diriku tak berarti,dan hidupku serasa tak lengkap.
terkadang saking menjiwainya, aku menangis sejadi-jadinya.
menjadi pelengkap dikala aku sedang patah hati, galau, sedih dan merasa kesulitan.

yah, itulah melodi......

anehnya, nada-nada mayor maupun minor yang terangkai dalam melodi-melodi itu, tetap dinikmati.
dinikmati sampai entah kapan melodi ini akan berakhir, dan menghantarkannku saat menutup mata yang terakhir.

melodi tidak hanya datang dengan siap untuk didengar, namun kita dapat menciptakan melodi sesuai yang diinginkan.
tidak hanya di dengar, namun dinyanyikan dengan sepenuh hati, entah dengan suara alto, tenor, bass, atau....sopran.

jadi bagaimana melodimu?? ^__^

Insyaallah, pada post aku yang berikutnya, akan menceritakan satu- persatu melody-melody kehidupanku,
sesuai permintaan pembaca setia blog ini, heheee.....

ThX for MR G my fucking brother, yang selalu mengingatkan untuk menulis ^__^

Senin, 07 Oktober 2013

Dua Tahun dari sekarang

sebelumnya hari- hari ini selalu terasa berjalan seadanya, tak ada sesuatu yang memotivasi untuk giat,
berjalan biasa dan terkadang membiarkan diri terjatuh dan terpuruk.
seperti sudah biasa. dan menunggu kapan keseriusan dalam diri ini untuk merubah dan keluar dari kesesatan ini.

Namun hari ini berbeda,
berjalan ke tempat rutinitas seperti biasanya. Namun langkah ini seperti di tuntun untuk kembali ke tempat kursus bahasa asing yang belum lama ini di dinggalkan. yahhhh.... bermaksud untuk mendaftar ulang lagi di tempat kursus tersebut.

Ternyata, saat di meja receptionist, sontak agak kaget dengan sesosok pria yang sepertinya aku pernah kenal, aku berusaha meyakinkan pandanganku, karena sosok itu terlihat agak gendut, culun dan aneh aja....,
tapi semakin mirip dengan wajah yang tak asing lagi bagiku, yaaa adiknya.

Sesat pria itu berdiri membelakangiku karena sedang mendaftar ulang, aku mencoba mendekatkan posisi berdiriku padanya, hanya sekedar ingin dengar namanya, ketika ia menyebutkannya pada receptionist. Ternyata benar, namanya juga tak asing. Sekilas, bayang-bayang adiknya muncul di benakku. aku sempat menggerutu, kenapa yang berada di depanku sekarang bukan adiknya......

Tak lama pria itu pergi, untuk lebih yakin lagi, aku melihat daftar nama yang lulus ujian di mading, aku menemukan namanya, dan aku yakin ternyata memang abangnya. namun nama adiknya, orang yang di harapkan itu tidak ada.
Sempat senang juga karena aku ternyata satu tempat les dengan abangnya, yang bisa jadi adiknya akan les di situ atau mungkin akan bertemu dengan adiknya jika saat mengantar atau menjemput abangnya. Dalam perjalanan pulang aku bertanya dalam hati,

Tapi, kemudian aku baru tau kalau "Dia" adiknya itu, orang yang selama ini menghiasi cerita di Blog aku, sudah terbang ke negara tetangga. seperti dulu yang pernah aku bahas. Pergi melanjutkan kuliahnya kurang lebih selama 2 Tahun,

Aku tau, tak punya hak untuk itu jika aku harus sedih, tapi itulah yang terasa sekarang. Rasanya sepi.....
padahal toh selama ini dia juga tak pernah ada di sisi.
Aku hanya takut jika ia terlalu jauh,

tapi melihat dari fotonya yang sekarang, dia amat jauh berubah, dia terlihat bahagia.
Rapi dengan setelan kemeja berada di antara temannya.

Aku membayangkan dua tahun lagi dia akan menjadi pria yang hebat dan sukses, seperti yang aku yakini selama ini, sejak pertama kali aku membuka hati untuknya.
Karena aku tau bagaimana dia yang sebenarnya.

Aku tak berharap dia datang setelah itu kepadaku kembali, aku juga tidak kecil hati padanya saat ini.
Hanya saja aku tidak mau ketingalan jauh olehnya,
ini akan menjadi batu loncatan untuk aku bangkit kembali dan berusaha dengan gigih lagi untuk berubah menjadi Nicky yang lebih baik lagi.

"Dua tahun dari sekarang, semoga cukup untuk aku dan dia untuk menempa diri menjadi lebih baik."

Suatu saat nanti jika di pertemukan kembali, aku ingin dipertemukan dengan keadaan yang sama-sama lebih baik dari keadaan kami yang sekarang,
dan di saat itu ntah masih peduli satu sama lain atau tidak, kami akan saling memuji.


InsyaAllah......






Sabtu, 28 September 2013

tak lagi sama

gadis kecil yang tersedu menahan tangisnya,
entah apa dan kenapa dia harus menahan tangisnya,
padahal dia hanya anak kecil, harusnya bisa menangis sekeras sesuka hatinya
karena semua orang pasti akan memaklumi, sebab dia hanyalah anak kecil,

tapi gadis kecil ini telah tumbuh dewasa......,
tangisnyapun semakin tak bisa ia luapkan, semakin harus dia simpan saja
rasanya ingin tangis ini menetes dengan leluasa, seperti kaca jendela yang terkena sapuan hujan,
menangis di kala sunyi, tersedu di kala senyap.

merasa dunia ini terkadang tak adil,
tetapi sisi dewasanya membenarkan bahwa seharusnya tetap menjalani saja semua skenario Tuhan.
 hati kecil membisikkan untuk tetap bersyukur.
apapun itu, sadar bahwa saat ini bukan gadis kecil lagi yang hanya bisa menangis.

walau hati terus bertanya polos seakan masih sepeti bocah...,
dan meronta seperti anak kecil yang tidak di penuhi keinginannya.
namun seperti layaknya veteran yang terus berjuang apapun yang akan menghadang.

Kadang, kita tak kan pernah bisa mengerti orang lain, walau sudah mencobanya, apalagi belum mencoba.
yang hanya menerka dari kesan pertama.
nah begitupun orang lain terhadap diri kita.

ada hal dalam hidup ini yang ingin orang lain hargai dan mengerti diri ini,
yang melihat jauh lebih dalam dengan hati yang tulus,
dan begitupun diri ini yang melihat orang lain tak hanya sepele.

Andai ada genggaman atau sekedar menepuk bahu ini, untuk mengkokohkan hati, mentegapkan langkah.
jangankan sosok, banyangan pun tak terdapati.
seperti dalam ruangan yang gelap, dan meraba- raba menuju jalan keluar berharap secercah cahaya menuntun.

seperti robot yang terus bergerak yang mungkin tak pernah dimengerti ataupun tak mau.
Hampa dan kosong............
walau senyuman selalu menghiasi wajah, tapi tak mampu menghiasi hati.

Tak mungkin untuk meminta kembali menjadi gadis kecil yang dulu......
atau berharap semua akan baik-baik saja,
Walau tertatih, sekuat tenaga mencoba untuk tetap kuat,
Namun sadar bahwa ini tak bisa dilalui hanya dengan diri dan di temani banyang.

Entah kapan ada yang mampu membuat senyuman ini tak sekedar hanya menjadi hiasan di wajah...
dan sementara hanya mampu untuk menjadi veteran, yang ntah masih diingat atau tidak.
yang  hanya dirinya, dan Tuhan yang mengerti.
dan masih tetap melangkah menatap masa depan dengan sisa-sisa semangat....


Kamis, 29 Agustus 2013

cintaku "salah" nyangkut di Pare



sampai di rumah aku pada di tanyain sama teman, tante, tetangga dan mamaku sendiri. pertanyaannya sama, "ehh, dapat pacar g' disana??"
eng ing eng.......!!!! duk duk dukgg..... jantungku bertetak berantakan dan pikiranku kembali melayang akan sesosok pria itu.....,
tapi aku hanya bisa memberi jawaban kepada mereka dengan senyum tipis plus gelengan, dan dengan  jawaban yang mantap, "Cinta di Pare hanya sesaat, jadi g' bisa di jadiin Pacar, karena kita akan pulang ke kampung masing-masing juga pada akhirnya".

aku sempat beli gantungan kunci di Pare dengan tulisan "Cintaku nyangkut di Pare".
ntah kenapa, lucu aja mungkin tulisannya.
tapi ternyata, mungkin tulisan itu masuk ke kehidupan ku.
aku kenal "seseorang" itu di Eminance, tepatnya di kelas pronounciation 1.
inisialnya "YMS" .
awalnya  ntah gimana,juga g' ngerti, aku dan dia baru  bisa ngobrol malah 3 hari sebelum kelas pronounciation berakhir.
Mr Lie ngasih kami tantangan untuk lancar mengucapkan Vowels yang Glide (ei ya yo wa woi ieee eaaa uwoo), jadi dari sore kami udah komat kamit di camp 4 latihan ngucapinnya, aku dari awal udah yakin g' bakalan lulus yang ini. malamnya saat kelas di mulai, aku duduk dengan posisi di depan paling kanan, tiba-tiba cowok itu datang dan mengambil posisi duduk di depan paling ujung sebelah kiri, tapi ntah kenapa dia menoleh ke arah ku dan pindah ke sampingku, sebelumnya posisi duduknya emang selalu g' jauh dari aku, tapi kali ini kami benar-benar bersebelahan.
aku cuma cuek dan g' memperdulikan saat itu, tapi dia membuka percakapan dan meminta mengajarinya untuk mengucapkan vowels. aku bilang aku juga g' bisa, tapi dia memintaku untuk tetap mengajarinya saja sebisa yang aku tau.
akhirnya untuk pertama kalinya aku memandang wajahnya dengan jelas,bicara sambil sesekali tertawa padanya. semenjak itu, aku dan dia jadi sering ngobrol dan terkadang dia sering becandain aku.
dia lebih tua 4 tahun dari aku, padahal aku sempat mikir dia seumuran denganku. ternyata dia udah sarjana S1, dia berasal dari lampung.
yaaa, hanya sebatas itu yang aku tau, saat itu aku merasa aku masih punya banyak waktu dengannya, aku kira dia masih bisa ikut kelas pronounciation 2. 
entah kenapa saat aku di bali, aku selalu kepikiran dia, saat aku pulang dari bali pun aku berharap bisa lihat dia di kelas pronounciation lagi. tapi sayang hari pertama pronounciation 2 di mulai, aku tidak lagi melihat sosoknya.
esok paginya, tiba-tiba aku kaget dengar celetukannya Riska padaku, dia bilang " Ms Nicky, kayaknya kamu punya penggemar di kelas pronounciation 1, soalnya aku sering lihat Mr Y merhatiin Ms nicky terus, Ms cholifah juga punya fikiran yang sama kok,......" mendengar Riska bilang gitu, aku jadi berusaha untuk ingat berapa sinyal dari dia yang g' pernah aku sadari selama ini.
dengan berjalan gontai menuju jajanan di depan Elfast bersama Dini, aku ingin beli jus. aku selalu terbiasa berjalan menunduk, dan saat aku menegakkan kepalaku, aku melihat sosoknya duduk di atas sepedanya di hadapanku, aku kaget dan g' tau harus bagaimana, tapi berbagai pertanyaan yang ada di otak aku memaksaku untuk bertanya padanya, aku langsung menayakan, "kenapa kamu g' join lagi di kelas pronounciation?"
dia bilang, "aku masih mau ikut, tapi jadwal aku bentrok di elfast, soalnya pronounciation 2 jam 10, aku bisanya jam biasa,jam 7 malam....."
aku berusaha untuk membuat dia menyesal untuk tidak join kelas pronoun, tapi aku tau itu memang sulit untuknya. walau masih banyak pertanyaanku yang butuh jawabannya, namun belum bisa aku utarakan. aku memutuskan untuk mengakiri pembicaraan dan berlalu pergi.
dalam hati, aku benar-benar merasa sedih, bagaimana tidak, aku baru memulainya, tetapi sudah harus berakhir.
hari berikutnya, aku berfikir tidak akan menyiakan waktu untuk bertemu dengannya, aku beranikan diri ngeceng di depan elfast sambil menunggunya pulang,
yaaa...aku bertemu dengannya, dia menyapaku dan berdiri menunggu responku, tapi bodohnya aku, karena aku hanya senyum sebentar dan menundukkan pandanganku sambil berpura-pura sedang ngetik sms, ohhh God kenapa bisa seperti itu, sesaat dia masih tetap berdiri menunggu respon ku, sepertinya dia berharap aku akan mengobrol dengannya. tapi aku hanya terus diam dan berlagak cuek.
 hari berikutnya juga sama, aku nongkrong lagi di depan Elfast, kali ini bersama dini, dan yulia. karena dia tidak kunjung kelihatan aku memutuskan untuk pulang, tapi di tengah perjalanan, aku berpapasan dengannya dan teman-temannya. sontak Dini menyuruhku untuk jalan bareng sama dia ke Elfast, karena kebetulan aku memang ada program jam segitu di Elfast dan aku juga sedang menenteng buku pelajaran. jadi tunggu apalagi, aku langsung balik arah dan berjalan di belakangnya. ternyata teman-temannya mungkin juga mengerti dan menggoda dia untuk jalan terpisah dari rombongan. dan akhirnya berjalan bersamaku.
aku kikuk, g' tau harus apa,ngomong apa dan hanya bisa nunduk lagi g' mau mandang wajahnya. hmmm lagi-lagi berantakan.......,
tapi senangnya bukan main......, heheheeee
setiap pagi aku selalu menunggunya di depan camp 4 karena dia selalu melewati jalan itu kalau mau les ke Elfast. walau hanya sekedar melihat atau menyapa.
aku semakin takut karena kepulanganku semakin dekat.
namun, kemudian aku sadar,kalau semua tidak akan berjalan sesuai yang aku inginkan. seperti jawaban yang selalu aku berikan untuk pertanyaan orang-orang di sini saat aku pulang, aku menegaskan itu di hati ku.

dua hari sebelum kepulanganku, pagi itu kami randang community nekat g' join studyclub, kami malah cabut jalan berempat ke luar dengan sepeda, kami mengelilingi pare pagi itu,
namun, saat sampai di depan Wakapo,salah satu warung makan favoritku,  yulia ngajak berhenti disana karena perutnya lapar.kami makan pagi disana, saat aku ingin duduk di meja luar, aku melihat kedua temanku, Dini dan Yulia histeris, dan sedang memanggil seseorang. aku megikuti pandangan mereka yang ternyata tertuju pada "dia" yang sedang berhenti mengendarai sepedanya, kelihatannya dia sedang terburu-buru untuk ikut program di lembaga lain.
aku sontak kaget, dan langsung masuk ke dalam lagi. kemudian Dini memanggilku untuk keluar.
aku keluar dan langsung ambil minuman, duduk dan makan, tanpa menghiraukannya.
sialnya kedua temanku terus menggodaku dan dia. aku g' ngobrol banyak dengannya, hanya dini, yulia yang banyak ngobrol, sedangkan elva hanya senyum-senyum sendiri. hmmm... akhirnya yulia memberi tahukannya kalau kami akan pulang dua hari lagi, responnya kaget dan bilang "yahhh kok cepat banget??"
trus aku tanya " emang kamu pulang kapan?" dia bilang masih lama, bulan agustus nanti baru pulang sebelum lebaran.
lalu dia berjalan mendekatiku, dan memberikan tangannya, jabatan tangan sebagai tanda perpisahan, "semoga kita masih bisa ketemu lagi, sukses ya..." itu kata-kata terkhirnya, dan aku g' bisa ngomong apa-apa lagi, karena aku g' tau  apa masih bisa bertemu lagi atau tidak.


seharian itu aku hanya bisa terdiam sendiri.
aku pernah dengar kata-kata Mario Teguh, '"sakit memang dikhianati atau melihat orang yang kita cintai bersama orang lain, tapi lebih sakit lagi jika membiarkan orang yang kita cintai tidak pernah tau kalau kita mencintainya".
aku g' tau alasan kenapa aku jatuh cinta padanya secepat itu, tapi aku punya alasan untuk pergi....,
begitupun juga dia,
aku merasa semua sudah Tuhan atur, aku yakin jika perasaan ini muncul karena Tuhan menitipkan perasaan ini padaku, saat aku disana aku diberikan perasaan itu agar membuat aku lebih bersemangat di sana saat aku merasa jenuh dan rindu akan kampung halaman, dan Tuhan memberikan ketegaran padaku tentang semua perasaanku padanya  di saat aku pulang,
tapi aku g' pernah tau perasaan seperti apa lagi ke depannya....,
 
* aku mengutip cerita  postinan  aku sebelumnya "Never ending thinking about Pare", karena aku bermaksud untuk menyambung ceritanya,
aku g' nyangka kenapa secepat ini aku harus mengetahui endingnya,
semua keliru mungkin lebih tepat nya, terkadang hati kecil pun tak bisa terus kita jadikan penuntun apa yang seharusnya kita lakukan,
logika harus tetap yang diutamakan.
sedikit menyesal memang, setelah mengetahui kenyatannya.
karena ternyata dia tidak lajang sedari aku kenal dengannya. dan aku baru tau itu sekarang.
ternyata cinta di Pare hanya sesaat, benar apa yang di katakan orang-orang kebanyakan. mungkin karena saat itu aku sedang jenuh, dan ingin pulang meninggalkan pare. dan tiba-tiba dia datang, aku merasa mungkin saat itu dia angin segar buat aku.
ke GRan mungkin lebih tepatnya aku. g' takut untuk mengakui itu, karena memang semua orang bisa menyimpulkan aku begitu.
hahahhaaaaahhhh....... yang jelas, itu wajar.........., jangan bilang ini adalah penyakit baru dan paling memalukan dalam sejarah dunia, enngggak laaahhhhhhhhh....... :P

tapi ada sedikit gregetan sama dia....., nyebelin banget ternyata orangnya. setelah aku tau kenyatannya.
cukup aku  yang tau dan simpan dalam hati saja tentang itu.
hanya saja aku g' nyangka sedangkal itu hatinya.
tidak terlalu masalah kalau aku mengetahui kenyataan bahwa dia tidak lajang. tapi ada hal yang cukup sulit  untuk aku terima, kenapa hatinya sedangkal itu.

 terkadang akupun bertanya, 'Tuhan mengapa engkau masih memberiku kesempatan untuk bertemu dengannya, berkali-kali saat di Pare pasca kepulangannku ke Padang?, mengapa sampai di padang pun dan sebelum aku mengetahui ini semua, aku masih memikirkannya? padahal engkau tau siapa dia....., sedangkal apa hatinya, dan tidak pantas untuk aku pikirkan."

namun diatas semua itu, aku bersyukur dan lega karena  lebih baik aku tau sekarang daripada tidak pernah tau, juga tidak perlu penasaran lagi padanya,
yeaaahh, Thank's GOD.......  :D

aku g' berharap dia menyesal seperti aku, hanya saja cukup dia jaga cinta yang dia yakini.

dan aku menulis hal ini bukan untuk menjelekkan seseorang atau hal negatif apapun yang dipikirkan orang.
berharap suatu saat bisa jadi sebuah petunjuk, harta karun, teka teki, atau bahan renungan di masa depan ataupun juga bisa jadi sesuatu penghibur yang akan aku baca ketawa di usia senja nanti. heheheeeheeeeee
jug amudah-mudahan bermanfaat buat yang lain.