Minggu, 08 Desember 2013

Melody kehidupan: masa lalu, bukan Rama Shinta

Tak ada yang menarik dari kelas itu, semuanya biasa, bahkan selalu membuat sesak di dalamnya,
bukan kelas yang aku idamkan.
teman sekelas yang brutal, selagi guru tidak di kelas, mereka naik ke atas meja, bikin konser dak-dak'an, ngerumpi, berantem, dan yang paling aku benci.....merokok (yang para cowok aja)

dan tidak berlebihan jika aku mengatakan kelas itu bikin aku merasa sesak. 
Namun kesesakkan itu lama-lama dapat berlalu, mungkin karena mereka yang masih merasa terlalu bebas akan perubahan dari masa SMP ke masa SMA, telah mengerti bahwa kelas itu dan sekolah itu adalah tanggung jawab mereka demi masa depan.

yahhh.... itu sekilas mengenai awal dan kesan pertama, dan semua bermula dari kelas itu.
 hmmmm mencoba mengingat-ingat kapan dan bagaimana aku mulai berintegrasi dengannya......
yang aku ingat................,

* Sekitar jam 11 siang seusai jam istirahat, telpon genggam ku berdering, itu telpon dari pacarku. Dan saat itu sedang berlangsung pelajaran bahasa Inggris. Sebenarnya pelajaran itu jadi membosankan karena sedang digantikan oleh guru PL.
Aku memilih izin ke kamar mandi pada guru, yahhh...padahal sebenarnya untuk mengangkat telpon itu.
Aku berdiri di belakang pintu kelas ke arah luar sambil bersembunyi untuk mengangkat telpon.

namun sebelum itu, Dia , aku selalu memanggilnya 'Tembam', sebelum aku permisi keluar kelas untuk mengangkat telpon dia juga sudah permisi duluan ke kamar mandi,
Saat bersembunyi di belakang pintu itu, pandanganku menangkap sosok Dia si tembam itu  sedang duduk di parkiran sedang asyik ngobrol sama temannya.
Dalam hati aku bergumam, "ohhhh.... pantes dia izinnya lama banget, ternyata nongkrong dulu di parkiran..'
aku memakluminya, karena yang sedang aku lakukan saat itu, tidak jauh berbeda dari apa yang sedang dia lakukan. Sama-sama berbohong untuk izin ke kamar mandi.

* Tak lama kemudian, tanpa aku sadari, dia telah berada di depanku dan memergokiku sedang sembunyi telponan di belakang pintu kelas.
Aku hanya senyum padanya, karena aku yakin dia pasti memaklumi prilakuku karena apa yang dia lakukan juga tidak jauh berbeda, dan lagipula tidak ada hak dia untuk ikut campur dengan apa yang sedang aku lakukan.

Tapiiii.....kacau, ...... si tembam itu, yang tidak di duga-duga, malah bicara dengan kerasnya ke pada guru melaporkan diriku, saat dia mau masuk ke dalam kelas,
Sontak aku kaget dan panik hingga aku memutuskan telpon secara tiba-tiba. Aku g' nyangka sama sekali dia akan sereseeeeee' itu.

Aku masuk ke kelas dan menyanggah laporannya pada guru. Tapi dia malah tambah semangat g' ada takutnya sama sekali dan benar-benar nyari masalah sama aku........ si tembam itu berubah jadi tukang ngomporin....

dan bukan dengan sekuat tenaga melainkan sekuat akting yang meyakinkan, aku berusaha meyakinkan guru dan memutar fakta serta jadi Jaksa dak'dakan dan memberikan tuduhan atas perkara yang dia lakukan sendiri. Aku juga tidak segan-segan membeberkan bahwa saat jam kejadian itu, dia juga sedang nongkrong di parkiran...,
hahaaahaaaaaaa......
Dewi fortuna berpihak padaku, aku sama sekali tidak di marahi dan malah si tembam itu yang di bentak.
Skali lagi aku tertawa puas dalam hati sambil senyum tipis padanya pertanda Skak Mat...........

* Masih g' habis pikir sih, dia orang yang aku kira santun, cool, rajin pokoknya beda lah dari teman cowok sekelasku kebanyakan, ternyata adalah orang yang super reseeeee', menyebalkan, suka cari masalah, pendengki, pendendam dan tukang ngomporin.
tapi statment aku yang barusan di awal itu bukan berarti dulunya aku pengagum rahasianya, bukan seperti itu..... hanya saja aku menilai dia baik. Dan bahkan dari awal aku juga tidak pernah mengusiknya, atau begitu memperdulikan dirinya, oleh sebab itulah aku g' ingat gimana awalnya aku bisa berintegrasi atau kapan pernah ngomong pertama kali sama dia, yang aku ingat ya pas kejadian dia ngomporin guru itu.

* G' tau entah sudah berapa lama semenjak kejadian itu, yang sebenarnya sih aku pribadi juga udah lupa dan g' mempermasalahkan lagi. 
hari itu ada tugas biologi dan kami sekelas di suruh ke laboratorium untuk mempelajari dan menggambar satu-persatu alat peraga yang ada di laboratorium.
semua telah asik dan berbondong-bondong ke laboratorium, kebanyakan dari mereka mengerubuti alat peraga yang menarik, seperti tengkorak, tetoskop yahhh semacam itulah,
aku??

ya... aku juga telah siap dengan buku gambar, sebuah pensil dan penghapus yang aku jinjing dan taruh di dada, keningku selalu mengkerut karena dimana ada objek yang menarik yang ingin ku gambar selalu penuh dikerubungi orang kayak lagi ada barang disc di mall.

dan karena aku tipe yang g' bisa konsentrasi dengan keramaian, serta desak-desakan seperti itu, jadi aku memilih untuk menggambar objek yang kurang di minati saja terlebih dahulu, nanti jika keadaan sudah sepi, baru pindah ke objek yang menarik.
 Dan langkah pertama ku ke objek jangka sorong, disana sepi hanya ada seorang pria yang sedang menggambarnya dan membelakangiku, aku tidak terlalu memperdulikan siapa pria itu. menoleh pun tidak terhadapnya.
ketika aku meletakkan buku gambarku di sampingnya dan memulai menggambar dia menoleh padaku dan mengerutu......, lalu pergi meninggalkan aku.
dari situ aku tau kalau pria itu si Tembam.
aku g' ambil pusing dengannya, dan tetap melanjutkan menggambar, karena bukannya malah bagus bisa leluasa menggambar tanpa ada orang lain yang mengganggu.
 kemudian,setelah menggambar jangka sorong aku pindah ke objek yang masih agak sepi juga, kalu tidak salah Termometer. ternyata di sana Si tembam juga ada, tapi aku tidak ambil pusing dan seperti tadi tetap staycool g' mau nyari masalah, tapii dianya yang masihhhhhhhhh aja g' suka dengan keberadaanku, dan menggerutu lagi, dia pergi dan memang tidak mau untuk dekat dengan ku,
hahaaaahaaaaa, What wrong man??? aku cuma heran kenapa dia masih kesal terhadapku, dan menambah penilaian ku lagi terhadapnya, kalau dia ternyata sangat kekanak-kanakan sekali.

* Tiada hari tanpa dia selalu cari masalah padaku, selalu cibirin aku, mengolok-olok, lempar aku pakai kertas dan ngomporin guru tentang aku yang tidak benar, dia selalu juga tidak terima jika aku di puji guru.
lama- lama jadi kesal juga sama dia......,

Tapi........ semua jadi berbeda karena telah terbiasa.
Ada sesuatu yang aneh, dari sikapnya yang sepertinya sangat benci terhadapaku, kalau ternyata dia tidak benar-benar benci, hanya saja dia usil padaku.

kalau tidak berantem sama dia rasanya ada yang kurang, hariku di sekolah jadi sepi.
bahkan seisi sekolah juga tau kalau tembam dan aku selalu kayak Tom & Jerry. Ada yang bilang hati- hati kalau sering berantem malah jadi saling suka, ada pula yang bilang kalau aku dan dia itu cocok jadi pasangan. 
Ada kejadian lucu juga pas upacara bendera, Dia tetap aja usilin aku, sampai akhirnya wali kelas negur kami dan teman-teman sekelas sorakin bahwa kami berdua ini pacaran, dan anehnya wali kelas aku itu bukannya ceramahin atau marahin kami tapi malah mendukung hubungan kami.

masih banyak kenangan yang lucu sebenarnya,
Dari awalnya kami saling benci, berantem jadi malah saling curhat-curhatan. Dan hubungan kami jadi seperti teman dekat, yah meski masih ada aja Dia usilin aku.

Hmmmmm.... sebenarnya, dari awal dia sudah tau asal usulku, pertama kali masuk ke SMA itu, dia di pesankan oleh ibunya untuk mencari tau aku, dan berteman dengan ku, karena ayahku teman kantor ibunya.
Tapi aku g' pernah tau itu, sampai akhirnya......., dia sms aku malam-malam dan di akhir sms itu dia bilang nitip salam buat ayahku dengan menulis nama lengkap ayahku. 
Otomatis aku kaget donk, darimana dia tau nama lengkap ayahku, padahal seingat aku, aku tidak pernah kasi tau ke siapapun dan aku yakin sekali g' ada satupun di kelas itu yang tau nama ayahku.

Keesokan paginya, saat sarapan, aku jadi curiga, tiba-tiba muncul ilham kalau bagaimana jika papa kenal sama dia.
Aku iseng nanya ke papa kalau apa Papa punya teman yang tinggal di "-----------" (daerah tempat tinggal si tembam)
trus papa jawab "Ya'

aku tanya lagi, " apa papa punya teman yang namanya "--------------"??? (aku tau nama ibunya, karena aku sempat baca surat izin karena sakit yang ditandatangani ibunya)
Papa jawab : "Ya'

aku masih nanya lagi : " papa tau kalau dia punya anak yang bernama "..............." (aku cuma sebutin nama depannya aja) dan tau g' kalau dia sekolah di sekolah yang sama?
Papa jawab : "oooooooooooo si "----------" (papa malah sebutin nama belakangnya) karena nama dia dari kecil emang nama belakang nya itu yang jadi sapaan.)
"yaaaa , papa tau, kan dulu waktu kecil sering di bawa mamanya ke kantor".

gubbbraaakkkkkkk............ aku jadi benar-benar heran, kok alur cerita aku ini kayak di sinetron-sinetron itu, dan penasaran dengan kelanjutannya, apa kayak endingnya yang di sinetron-sinetron itu g' ya??

jadiiiiii,,,,, pasti pada penasaran, apa iya aku jatuh cinta sama dia??
^__^

* saat di sekolah, aku sempat lihat di balik krah bajunya, ada kalung perak yang mainannya sebuah cincin.
Aku penasaran dan bertanya padanya, meski sebenarnya ada perasaan takut akan jawabannya,
aku g' mau nanya pada inti dari maksud aku, tapi cuma bilang kalau "kenapa cowok pakai kalung gitu kayak banci..."
Dan ternyata benar, dia langsung terpancing dan dengan semangatnya bilang kalau " ini tuh cincin pasangan sama pacar, jadi biar keren  jadiin kalung aja......."

Mendengar tutur kata itu, setelah dia berlalu pergi. aku menggenggam kalung yang sama persis dengannya yang juga sedang melingkar di leherku, hanya saja bukan kalung pasangan dengannya, tapi dengan orang lain.

Aku baru tau pacarnya juga satu sekolah dengan kami, dan pacarnya cantiknya bukan main. Ideal sekali dengan si Tembam itu, atau mungkin tembamnya yang g' ideal buat cewek itu. mereka juga sudah pacaran sejak SMP, 
dan sama seperti aku yang juga sudah punya pacar sejak Smp.

hooooaaaahhhhhhhhh, aku juga berusaha untuk yah...... ini memang sudah takdir, dan kita punya takdir masing-masing, mungkin sudah jalannya seperti ini.

meskipun ada perasaan yang membuat ku sedikit merasa melayang atau punya harapan, 
Waktu pertama kali aku bertemu ibunya, saat itu pengambilan rapor yang di jemput wali masing-masing, otomatis ayahku juga bertemu dengan ibunya. 
apa yang terjadi ? 
cuma mereka berdua yang heboh, di kelas itu diantara para wali murid lainnya, layaknya seperti reunian.
yang kagetnya, setelah mengambil rapor si tembam, ibunya nyorakin ke papa bahwa ngajakin untuk besanan,   sontak seisi kelas jadi heboh dan pada ketawa -ketawa aja, untung saat itu si tembam lagi tidak ada di kelas.
dan sewaktu mau pulang adiknya si tembam yang masih kecil selalu menoleh padaku dan memperhatikanku, kemudian dia nanya sama ibunya kalau aku ini siapa,
dan tau apa jawaban ibunya??

"itu calon kakak ipar......"

What????

aku cuma bisa heran sambil garuk kepala dan tersipu malu.

ada rasa takut dan perasaaan tidak enakjuga, jika bagaimana kalau pacarnya jadi marah dengan kedekatan aku sama si tembam?.

tapi aku tau , kalau si tembam sangat sayang sama pacarnya itu dan aku juga begitu dengan pasanganku.
saat itu aku hanya merasa aku dan tembam hanya seperti anak kembar.

*Ada satu moment aku benar- benar merasa akur sama si tembam, 
itu waktu pelajaran bahasa Jepang, jadi kami disuruh untuk menghapal berbagai macam perasaan dalam bahasa jepang, saat itu dia duduk disampingku, awalnya dia niat untuk menggannguku menghapal, tapi akhirnya jadi kami belajar bersama, saling membantu dalam menghapal bahasa jepang tersebut dengan sesekali bercanda dan ngobrol serius. akur sekali waktu itu, 
lalu tiba-tiba sensai dalam bahasa jepang berarti guru, menegur kami dan karena kami berisik sekali. hingga sensai itu cuma mnegizinkan aku yang boleh ikut tes hapalan itu dan si tembam tidak.
Ini temtu tidak adil, dan untuk pertma kalinya aku benar-benar membelanya dan memperjuangkannya. aku berusaha menyakinkan sensai kalau dia layak ikut tes karena dia serius menghapal dan aku membantunya menghapal.
Alhamdulillah dia dibolehkan utuk ikut.

* Aku sampai pada suatu kisah yang pahit dalam hubungan cintaku, mungkin kisah cintaku tak semulus kisah cinta si tembam dengan pacarnya saat itu, 
Aku putus dengan pacarku yang sudah sejak dari SMP itu. awalnya aku tegar dan terima atas jalannya jika aku dan pacarku putus, tapi tiba-tiba pacarku kembali meghubungiku dan minta untuk ketemuan.
aku bingung dengan apa yang harus aku lakukan. jadinya karena menganggap si tembam sudah jadi teman baik untuk curhat dan karena dia juga seorang cowok, aku ingin minta pendapatnya tentang apa yang harus aku lakukuan dari sudut pandangnya sebagai cowok, karena aku butuh penerjemah untuk gerak gerik cowok yang mengajak mantannya ketemuan lagi.

saran dari si tembam adalah aku penuhi saja permintaan ketemuan itu, karena tembam yakin sekali kalau mantam aku itu bakal ngajakin balikan, anehnya yang semangat itu bukannya aku malah si tembam itu, tapi dia nyaranin aku untuk datang agak telat, yah supaya ngasi pelajaran aja buat mantan aku, trus si tembam malah ngajakin aku taruhan, jadi taruhannya adalah,

dia yakin banget kalau aku bakalan balikan sama mantan aku dan happy ending, berarti tembam yang menang, dan aku harus buka jilbab di lapangan basket.
nah, kalau akhirnya mantan aku malah nyakitin aku lagi, berarti aku yang menang dan taruhannya adalah si tembam harus pakai jilbab di lapangan basket.

ok deal........

* Berkali kulihat jam di tangan demi membunuh waktu, tak kulihat tanda kehadiran si mantan itu,
ooooooo Shit !
ternyata memang tuh mantan cuma mau balas dendam aja sama aku, karena udah aku putusin. masak dia bilang dia masih di sekolah karena nomor ujiannya di tahan gurunya, padahal udah jam 5 sore looooo, mana ada............... terima alasan kayak gitu.
ya udah aku kecewa, saking sedihnya aku nangis, dan tanpa sadar orang yang aku hubungi pertama kali adalah si tembam, aku nangis sejadi-jadinya melampiaskan sakit hati, tanpa malu sedikitpun ke si tembam.
si tembam marah dan g' percaya, dia juga ikut-ikutan emosi sama mantanku itu, trus coba menenangkan yang tumben dengan suara lembutnya padaku, aku di suruh langsung cepat pulang dan jangan kemana-mana, dia takut aja kalau aku malah bunuh diri seperti tabrakin diri ke angkot atau kereta api mungkin misalnya,
hahaaaaaa...... ya g' lah, meskipun begitu otak brilian ku ini masih bisa berpikir sehat.

* keesokannya, saat di sekolah, aku malah takut untuk ketemu si tembam, lagian kenapa aku yang takut yah, padahal dengan kejadian kemaren aku yang menang taruhan kan.......,
mungkin aku yang malu sama dia,
Dia nya juga takut ketemu aku karena takut di tagih janji taruhan.
tapi.... aku g' akan setega itu, jadi taruhan itu dilupakan saja sampai saat ini.

lalu bagaimana dengan sekarang? kan udah lama juga ya, dari SmA dan sekarang aku dan tembam sudah duduk di perguruan tinggi, meski perguruan tinggi yang berbeda, tapi tetap di kota yang sama.

aku juga g' tau, jawabannya ya nihil aja, dan g' ngerti juga.

terakhir aku dengar dia dan pacarnya yang dari SMA itu udah putus, 

trussss, akunya senang g'?

hmmmmm, g' lah, jujur sedih, soalnya aku liat mereka pasangan yang serasi dan udah lama juga jadiianya, kok bisa putus?
tapi pastilah ada perasaan berharap, dia berpikir tentang aku.

namun, belum sempat aku berharap, dia sekarang sudah dengan yang lain lagi, yang aku g' tau dengan siapa,

heeeuuuuhhhhhh..............

waktu selalu tidak berpihak kepadaku, 
atau mungkin memang kami ini seperti :

Dia bukan Rama dan aku bukan Sinta,
kita di ciptakan sangat berbeda, 






Jumat, 29 November 2013

Melody kehidupan ??


Melodi itu di ciptakan untuk mengekspresikan perasaan yang di rasakan,
perasaan yang mungkin tidak bisa di jelaskan dengan cara apapun,
melodi menjadi penghantar perasaan itu,
banyak melodi yang telah kita dengar di dunia ini,
melodi yang sangat indah, lembut, membuat hati damai,
melodi yang membuat hati ini bergelora, energik dan bersemangat,
dan bahkan melody yang membuat hati ini pilu, iba bahkan ketakutan,
kita semua larut dalam melodi- melodi itu........
begitupun juga sama halnya dengan melodi kehidupan yang dirasakan setiap insan.
setiap insan punya melodi- melodi kehidupannya.

tak terkecuali insan seperti diriku,
kalau di uraikan satu persatu seperti apa itu melodinya, mungkin tidak akan cukup satu album.
nada-nada indah pernah mengalun menghiasi hidupku,
cerita-cerita indah, lucu dan semua yang tidak terlupakan.
menyadarkan diriku betapa bersyukurnya aku dengan segala rencana indah Tuhan terhadapku.
menyadarkan diriku bahwa kebahagian- kebahagian tidak harus aku dapatkan pada satu titik,

nada-nada minor pun tak luput singgah dan mondar-mandir,
dan jujur nada-nada itu sering sekali menghampiri,
sama seperti badai yang pasti akan berlalu, begitupun juga dengan nyanyian yang pasti akan berhenti atau bertukar melodi,
yah... jadi nikmati saja melodinya,
sesaat aku terbuai akan iramanya,
yang terkadang menjadikan keadaan menjadi sebaliknya saat melodi indah yang mengalun.
nada-nada minor ini hadir saat aku merasakan bahwa diriku tak berarti,dan hidupku serasa tak lengkap.
terkadang saking menjiwainya, aku menangis sejadi-jadinya.
menjadi pelengkap dikala aku sedang patah hati, galau, sedih dan merasa kesulitan.

yah, itulah melodi......

anehnya, nada-nada mayor maupun minor yang terangkai dalam melodi-melodi itu, tetap dinikmati.
dinikmati sampai entah kapan melodi ini akan berakhir, dan menghantarkannku saat menutup mata yang terakhir.

melodi tidak hanya datang dengan siap untuk didengar, namun kita dapat menciptakan melodi sesuai yang diinginkan.
tidak hanya di dengar, namun dinyanyikan dengan sepenuh hati, entah dengan suara alto, tenor, bass, atau....sopran.

jadi bagaimana melodimu?? ^__^

Insyaallah, pada post aku yang berikutnya, akan menceritakan satu- persatu melody-melody kehidupanku,
sesuai permintaan pembaca setia blog ini, heheee.....

ThX for MR G my fucking brother, yang selalu mengingatkan untuk menulis ^__^

Senin, 07 Oktober 2013

Dua Tahun dari sekarang

sebelumnya hari- hari ini selalu terasa berjalan seadanya, tak ada sesuatu yang memotivasi untuk giat,
berjalan biasa dan terkadang membiarkan diri terjatuh dan terpuruk.
seperti sudah biasa. dan menunggu kapan keseriusan dalam diri ini untuk merubah dan keluar dari kesesatan ini.

Namun hari ini berbeda,
berjalan ke tempat rutinitas seperti biasanya. Namun langkah ini seperti di tuntun untuk kembali ke tempat kursus bahasa asing yang belum lama ini di dinggalkan. yahhhh.... bermaksud untuk mendaftar ulang lagi di tempat kursus tersebut.

Ternyata, saat di meja receptionist, sontak agak kaget dengan sesosok pria yang sepertinya aku pernah kenal, aku berusaha meyakinkan pandanganku, karena sosok itu terlihat agak gendut, culun dan aneh aja....,
tapi semakin mirip dengan wajah yang tak asing lagi bagiku, yaaa adiknya.

Sesat pria itu berdiri membelakangiku karena sedang mendaftar ulang, aku mencoba mendekatkan posisi berdiriku padanya, hanya sekedar ingin dengar namanya, ketika ia menyebutkannya pada receptionist. Ternyata benar, namanya juga tak asing. Sekilas, bayang-bayang adiknya muncul di benakku. aku sempat menggerutu, kenapa yang berada di depanku sekarang bukan adiknya......

Tak lama pria itu pergi, untuk lebih yakin lagi, aku melihat daftar nama yang lulus ujian di mading, aku menemukan namanya, dan aku yakin ternyata memang abangnya. namun nama adiknya, orang yang di harapkan itu tidak ada.
Sempat senang juga karena aku ternyata satu tempat les dengan abangnya, yang bisa jadi adiknya akan les di situ atau mungkin akan bertemu dengan adiknya jika saat mengantar atau menjemput abangnya. Dalam perjalanan pulang aku bertanya dalam hati,

Tapi, kemudian aku baru tau kalau "Dia" adiknya itu, orang yang selama ini menghiasi cerita di Blog aku, sudah terbang ke negara tetangga. seperti dulu yang pernah aku bahas. Pergi melanjutkan kuliahnya kurang lebih selama 2 Tahun,

Aku tau, tak punya hak untuk itu jika aku harus sedih, tapi itulah yang terasa sekarang. Rasanya sepi.....
padahal toh selama ini dia juga tak pernah ada di sisi.
Aku hanya takut jika ia terlalu jauh,

tapi melihat dari fotonya yang sekarang, dia amat jauh berubah, dia terlihat bahagia.
Rapi dengan setelan kemeja berada di antara temannya.

Aku membayangkan dua tahun lagi dia akan menjadi pria yang hebat dan sukses, seperti yang aku yakini selama ini, sejak pertama kali aku membuka hati untuknya.
Karena aku tau bagaimana dia yang sebenarnya.

Aku tak berharap dia datang setelah itu kepadaku kembali, aku juga tidak kecil hati padanya saat ini.
Hanya saja aku tidak mau ketingalan jauh olehnya,
ini akan menjadi batu loncatan untuk aku bangkit kembali dan berusaha dengan gigih lagi untuk berubah menjadi Nicky yang lebih baik lagi.

"Dua tahun dari sekarang, semoga cukup untuk aku dan dia untuk menempa diri menjadi lebih baik."

Suatu saat nanti jika di pertemukan kembali, aku ingin dipertemukan dengan keadaan yang sama-sama lebih baik dari keadaan kami yang sekarang,
dan di saat itu ntah masih peduli satu sama lain atau tidak, kami akan saling memuji.


InsyaAllah......






Sabtu, 28 September 2013

tak lagi sama

gadis kecil yang tersedu menahan tangisnya,
entah apa dan kenapa dia harus menahan tangisnya,
padahal dia hanya anak kecil, harusnya bisa menangis sekeras sesuka hatinya
karena semua orang pasti akan memaklumi, sebab dia hanyalah anak kecil,

tapi gadis kecil ini telah tumbuh dewasa......,
tangisnyapun semakin tak bisa ia luapkan, semakin harus dia simpan saja
rasanya ingin tangis ini menetes dengan leluasa, seperti kaca jendela yang terkena sapuan hujan,
menangis di kala sunyi, tersedu di kala senyap.

merasa dunia ini terkadang tak adil,
tetapi sisi dewasanya membenarkan bahwa seharusnya tetap menjalani saja semua skenario Tuhan.
 hati kecil membisikkan untuk tetap bersyukur.
apapun itu, sadar bahwa saat ini bukan gadis kecil lagi yang hanya bisa menangis.

walau hati terus bertanya polos seakan masih sepeti bocah...,
dan meronta seperti anak kecil yang tidak di penuhi keinginannya.
namun seperti layaknya veteran yang terus berjuang apapun yang akan menghadang.

Kadang, kita tak kan pernah bisa mengerti orang lain, walau sudah mencobanya, apalagi belum mencoba.
yang hanya menerka dari kesan pertama.
nah begitupun orang lain terhadap diri kita.

ada hal dalam hidup ini yang ingin orang lain hargai dan mengerti diri ini,
yang melihat jauh lebih dalam dengan hati yang tulus,
dan begitupun diri ini yang melihat orang lain tak hanya sepele.

Andai ada genggaman atau sekedar menepuk bahu ini, untuk mengkokohkan hati, mentegapkan langkah.
jangankan sosok, banyangan pun tak terdapati.
seperti dalam ruangan yang gelap, dan meraba- raba menuju jalan keluar berharap secercah cahaya menuntun.

seperti robot yang terus bergerak yang mungkin tak pernah dimengerti ataupun tak mau.
Hampa dan kosong............
walau senyuman selalu menghiasi wajah, tapi tak mampu menghiasi hati.

Tak mungkin untuk meminta kembali menjadi gadis kecil yang dulu......
atau berharap semua akan baik-baik saja,
Walau tertatih, sekuat tenaga mencoba untuk tetap kuat,
Namun sadar bahwa ini tak bisa dilalui hanya dengan diri dan di temani banyang.

Entah kapan ada yang mampu membuat senyuman ini tak sekedar hanya menjadi hiasan di wajah...
dan sementara hanya mampu untuk menjadi veteran, yang ntah masih diingat atau tidak.
yang  hanya dirinya, dan Tuhan yang mengerti.
dan masih tetap melangkah menatap masa depan dengan sisa-sisa semangat....


Kamis, 29 Agustus 2013

cintaku "salah" nyangkut di Pare



sampai di rumah aku pada di tanyain sama teman, tante, tetangga dan mamaku sendiri. pertanyaannya sama, "ehh, dapat pacar g' disana??"
eng ing eng.......!!!! duk duk dukgg..... jantungku bertetak berantakan dan pikiranku kembali melayang akan sesosok pria itu.....,
tapi aku hanya bisa memberi jawaban kepada mereka dengan senyum tipis plus gelengan, dan dengan  jawaban yang mantap, "Cinta di Pare hanya sesaat, jadi g' bisa di jadiin Pacar, karena kita akan pulang ke kampung masing-masing juga pada akhirnya".

aku sempat beli gantungan kunci di Pare dengan tulisan "Cintaku nyangkut di Pare".
ntah kenapa, lucu aja mungkin tulisannya.
tapi ternyata, mungkin tulisan itu masuk ke kehidupan ku.
aku kenal "seseorang" itu di Eminance, tepatnya di kelas pronounciation 1.
inisialnya "YMS" .
awalnya  ntah gimana,juga g' ngerti, aku dan dia baru  bisa ngobrol malah 3 hari sebelum kelas pronounciation berakhir.
Mr Lie ngasih kami tantangan untuk lancar mengucapkan Vowels yang Glide (ei ya yo wa woi ieee eaaa uwoo), jadi dari sore kami udah komat kamit di camp 4 latihan ngucapinnya, aku dari awal udah yakin g' bakalan lulus yang ini. malamnya saat kelas di mulai, aku duduk dengan posisi di depan paling kanan, tiba-tiba cowok itu datang dan mengambil posisi duduk di depan paling ujung sebelah kiri, tapi ntah kenapa dia menoleh ke arah ku dan pindah ke sampingku, sebelumnya posisi duduknya emang selalu g' jauh dari aku, tapi kali ini kami benar-benar bersebelahan.
aku cuma cuek dan g' memperdulikan saat itu, tapi dia membuka percakapan dan meminta mengajarinya untuk mengucapkan vowels. aku bilang aku juga g' bisa, tapi dia memintaku untuk tetap mengajarinya saja sebisa yang aku tau.
akhirnya untuk pertama kalinya aku memandang wajahnya dengan jelas,bicara sambil sesekali tertawa padanya. semenjak itu, aku dan dia jadi sering ngobrol dan terkadang dia sering becandain aku.
dia lebih tua 4 tahun dari aku, padahal aku sempat mikir dia seumuran denganku. ternyata dia udah sarjana S1, dia berasal dari lampung.
yaaa, hanya sebatas itu yang aku tau, saat itu aku merasa aku masih punya banyak waktu dengannya, aku kira dia masih bisa ikut kelas pronounciation 2. 
entah kenapa saat aku di bali, aku selalu kepikiran dia, saat aku pulang dari bali pun aku berharap bisa lihat dia di kelas pronounciation lagi. tapi sayang hari pertama pronounciation 2 di mulai, aku tidak lagi melihat sosoknya.
esok paginya, tiba-tiba aku kaget dengar celetukannya Riska padaku, dia bilang " Ms Nicky, kayaknya kamu punya penggemar di kelas pronounciation 1, soalnya aku sering lihat Mr Y merhatiin Ms nicky terus, Ms cholifah juga punya fikiran yang sama kok,......" mendengar Riska bilang gitu, aku jadi berusaha untuk ingat berapa sinyal dari dia yang g' pernah aku sadari selama ini.
dengan berjalan gontai menuju jajanan di depan Elfast bersama Dini, aku ingin beli jus. aku selalu terbiasa berjalan menunduk, dan saat aku menegakkan kepalaku, aku melihat sosoknya duduk di atas sepedanya di hadapanku, aku kaget dan g' tau harus bagaimana, tapi berbagai pertanyaan yang ada di otak aku memaksaku untuk bertanya padanya, aku langsung menayakan, "kenapa kamu g' join lagi di kelas pronounciation?"
dia bilang, "aku masih mau ikut, tapi jadwal aku bentrok di elfast, soalnya pronounciation 2 jam 10, aku bisanya jam biasa,jam 7 malam....."
aku berusaha untuk membuat dia menyesal untuk tidak join kelas pronoun, tapi aku tau itu memang sulit untuknya. walau masih banyak pertanyaanku yang butuh jawabannya, namun belum bisa aku utarakan. aku memutuskan untuk mengakiri pembicaraan dan berlalu pergi.
dalam hati, aku benar-benar merasa sedih, bagaimana tidak, aku baru memulainya, tetapi sudah harus berakhir.
hari berikutnya, aku berfikir tidak akan menyiakan waktu untuk bertemu dengannya, aku beranikan diri ngeceng di depan elfast sambil menunggunya pulang,
yaaa...aku bertemu dengannya, dia menyapaku dan berdiri menunggu responku, tapi bodohnya aku, karena aku hanya senyum sebentar dan menundukkan pandanganku sambil berpura-pura sedang ngetik sms, ohhh God kenapa bisa seperti itu, sesaat dia masih tetap berdiri menunggu respon ku, sepertinya dia berharap aku akan mengobrol dengannya. tapi aku hanya terus diam dan berlagak cuek.
 hari berikutnya juga sama, aku nongkrong lagi di depan Elfast, kali ini bersama dini, dan yulia. karena dia tidak kunjung kelihatan aku memutuskan untuk pulang, tapi di tengah perjalanan, aku berpapasan dengannya dan teman-temannya. sontak Dini menyuruhku untuk jalan bareng sama dia ke Elfast, karena kebetulan aku memang ada program jam segitu di Elfast dan aku juga sedang menenteng buku pelajaran. jadi tunggu apalagi, aku langsung balik arah dan berjalan di belakangnya. ternyata teman-temannya mungkin juga mengerti dan menggoda dia untuk jalan terpisah dari rombongan. dan akhirnya berjalan bersamaku.
aku kikuk, g' tau harus apa,ngomong apa dan hanya bisa nunduk lagi g' mau mandang wajahnya. hmmm lagi-lagi berantakan.......,
tapi senangnya bukan main......, heheheeee
setiap pagi aku selalu menunggunya di depan camp 4 karena dia selalu melewati jalan itu kalau mau les ke Elfast. walau hanya sekedar melihat atau menyapa.
aku semakin takut karena kepulanganku semakin dekat.
namun, kemudian aku sadar,kalau semua tidak akan berjalan sesuai yang aku inginkan. seperti jawaban yang selalu aku berikan untuk pertanyaan orang-orang di sini saat aku pulang, aku menegaskan itu di hati ku.

dua hari sebelum kepulanganku, pagi itu kami randang community nekat g' join studyclub, kami malah cabut jalan berempat ke luar dengan sepeda, kami mengelilingi pare pagi itu,
namun, saat sampai di depan Wakapo,salah satu warung makan favoritku,  yulia ngajak berhenti disana karena perutnya lapar.kami makan pagi disana, saat aku ingin duduk di meja luar, aku melihat kedua temanku, Dini dan Yulia histeris, dan sedang memanggil seseorang. aku megikuti pandangan mereka yang ternyata tertuju pada "dia" yang sedang berhenti mengendarai sepedanya, kelihatannya dia sedang terburu-buru untuk ikut program di lembaga lain.
aku sontak kaget, dan langsung masuk ke dalam lagi. kemudian Dini memanggilku untuk keluar.
aku keluar dan langsung ambil minuman, duduk dan makan, tanpa menghiraukannya.
sialnya kedua temanku terus menggodaku dan dia. aku g' ngobrol banyak dengannya, hanya dini, yulia yang banyak ngobrol, sedangkan elva hanya senyum-senyum sendiri. hmmm... akhirnya yulia memberi tahukannya kalau kami akan pulang dua hari lagi, responnya kaget dan bilang "yahhh kok cepat banget??"
trus aku tanya " emang kamu pulang kapan?" dia bilang masih lama, bulan agustus nanti baru pulang sebelum lebaran.
lalu dia berjalan mendekatiku, dan memberikan tangannya, jabatan tangan sebagai tanda perpisahan, "semoga kita masih bisa ketemu lagi, sukses ya..." itu kata-kata terkhirnya, dan aku g' bisa ngomong apa-apa lagi, karena aku g' tau  apa masih bisa bertemu lagi atau tidak.


seharian itu aku hanya bisa terdiam sendiri.
aku pernah dengar kata-kata Mario Teguh, '"sakit memang dikhianati atau melihat orang yang kita cintai bersama orang lain, tapi lebih sakit lagi jika membiarkan orang yang kita cintai tidak pernah tau kalau kita mencintainya".
aku g' tau alasan kenapa aku jatuh cinta padanya secepat itu, tapi aku punya alasan untuk pergi....,
begitupun juga dia,
aku merasa semua sudah Tuhan atur, aku yakin jika perasaan ini muncul karena Tuhan menitipkan perasaan ini padaku, saat aku disana aku diberikan perasaan itu agar membuat aku lebih bersemangat di sana saat aku merasa jenuh dan rindu akan kampung halaman, dan Tuhan memberikan ketegaran padaku tentang semua perasaanku padanya  di saat aku pulang,
tapi aku g' pernah tau perasaan seperti apa lagi ke depannya....,
 
* aku mengutip cerita  postinan  aku sebelumnya "Never ending thinking about Pare", karena aku bermaksud untuk menyambung ceritanya,
aku g' nyangka kenapa secepat ini aku harus mengetahui endingnya,
semua keliru mungkin lebih tepat nya, terkadang hati kecil pun tak bisa terus kita jadikan penuntun apa yang seharusnya kita lakukan,
logika harus tetap yang diutamakan.
sedikit menyesal memang, setelah mengetahui kenyatannya.
karena ternyata dia tidak lajang sedari aku kenal dengannya. dan aku baru tau itu sekarang.
ternyata cinta di Pare hanya sesaat, benar apa yang di katakan orang-orang kebanyakan. mungkin karena saat itu aku sedang jenuh, dan ingin pulang meninggalkan pare. dan tiba-tiba dia datang, aku merasa mungkin saat itu dia angin segar buat aku.
ke GRan mungkin lebih tepatnya aku. g' takut untuk mengakui itu, karena memang semua orang bisa menyimpulkan aku begitu.
hahahhaaaaahhhh....... yang jelas, itu wajar.........., jangan bilang ini adalah penyakit baru dan paling memalukan dalam sejarah dunia, enngggak laaahhhhhhhhh....... :P

tapi ada sedikit gregetan sama dia....., nyebelin banget ternyata orangnya. setelah aku tau kenyatannya.
cukup aku  yang tau dan simpan dalam hati saja tentang itu.
hanya saja aku g' nyangka sedangkal itu hatinya.
tidak terlalu masalah kalau aku mengetahui kenyataan bahwa dia tidak lajang. tapi ada hal yang cukup sulit  untuk aku terima, kenapa hatinya sedangkal itu.

 terkadang akupun bertanya, 'Tuhan mengapa engkau masih memberiku kesempatan untuk bertemu dengannya, berkali-kali saat di Pare pasca kepulangannku ke Padang?, mengapa sampai di padang pun dan sebelum aku mengetahui ini semua, aku masih memikirkannya? padahal engkau tau siapa dia....., sedangkal apa hatinya, dan tidak pantas untuk aku pikirkan."

namun diatas semua itu, aku bersyukur dan lega karena  lebih baik aku tau sekarang daripada tidak pernah tau, juga tidak perlu penasaran lagi padanya,
yeaaahh, Thank's GOD.......  :D

aku g' berharap dia menyesal seperti aku, hanya saja cukup dia jaga cinta yang dia yakini.

dan aku menulis hal ini bukan untuk menjelekkan seseorang atau hal negatif apapun yang dipikirkan orang.
berharap suatu saat bisa jadi sebuah petunjuk, harta karun, teka teki, atau bahan renungan di masa depan ataupun juga bisa jadi sesuatu penghibur yang akan aku baca ketawa di usia senja nanti. heheheeeheeeeee
jug amudah-mudahan bermanfaat buat yang lain.





Sabtu, 20 Juli 2013

Never ending Thinking about Pare

Seminggu telah berlalu, semenjak aku pulang dari Pare.
tapi entah kenapa rasanya hati ini terasa sesak akan kerinduan yang bertumpuk tentang kenangan di Pare....
yah seperti slogannya yang sering ada di gantungan kunci atau di kaos khas pare "Pare never ending story" atau "Pare punya cerita"
Aku rasa g' berlebihan kata-kata itu, karena benar adanya.
aku sampai bingung mau cerita mulainya dari mana.....,

*ok, kita mulai dari bagaimana bisa aku memutuskan untuk ke pare,
awalnya yang berencana untuk ke kursus Bahasa inggris ke Pare adalah teman ku Elva, karena dia tertarik akan pengalaman saudara perempuannya. lalu Elva mengajak teman satu jurusan di kuliah, termasuk aku.
saat itu aku sungguh tidak tertarik, karena aku juga sedang mengikuti kursus bahasa inggris disini. dan akupun berpikir kalau orang tuaku tidak akan mengizinkan aku pergi sejauh itu, apalagi Papa, karena beliau orang yang sangat snewen sekali terhadapku.
tapi kedua teman ku Dini dan Yulia tertarik untuk pergi, dan tentunya mereka berusaha membujuk aku untuk bisa ikut juga bersama mereka.
karena itu, aku iseng nanya sama Papa soal rencanaku ke Pare. Dan di luar perkiraan...,Papa mendukung 100%. dan lebih mencengangkannya lagi dia tau tentang Pare, sedangkan aku saja tidak tau sebelumnya Pare itu tempat apa.
Saat itu dilema muncul, Ok... izin telah dikantongi, tapi aku masih punya tanggung jawab disini yang sulit untuk aku korbankan bila harus ke pare.
yang pertama, aku punya jadwal wawancara beasiswa, jika aku memutuskan untuk ke pare maka otomatis aku tidak bisa mengikuti wawancara itu. padahal beasiswa itu sangat aku harapkan.
yang kedua, les bahasa Inggris aku disini sedang berjalan, bahkan sudah mau ujian kenaikan tingkat, jika aku pergi ke pare maka resikonya aku tidak bisa ikut ujian dan otomatis tinggal kelas.

aku sempat menegaskan untuk tidak jadi ikut kepada ke tiga temanku itu, tapi mereka lagi-lagi membuat aku dilema. kemudian aku berusaha meminta izin ke pada lembaga kursusku disini,untuk ikut ujian susulan. dan ternyata di kabulkan. ok, setidaknya satu permasalahan yang membuat dilema sudah diatasi, nah tinggal aku berani dalam mengorbankan sesuatu, akhirnya pun aku mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari pengajuan beasiswa itu, aku berpikir memang ini yang harus aku lakukan, disamping aku juga tidak yakin akan lulus dalam beasiswa itu, aku juga berpikir kalau inilah kesempatan yang tepat untuk aku menimba ilmu di kampung Inggris pare. Toh kita tidak tau kedepannya, rezeki sudah di atur oleh Yang Maha Kuasa. mungkin aku bisa mengajukan beasiswa lainnnya, aminnnnn heheee :D

tanggal 9 bulan 6 tahun 2013 jam stgh 8 pagi aku terbang ke pare bersama ke tiga temanku Elva, Dini dan Yulia.
aku percaya akan kata hatiku, dan aku juga telah menyerahkan semuanya kepada Tuhan akan keputusannku. jika tidak dengan izin tuhan aku tidak akan pernah melihat Pare, kampung kecil yang menakjubkan itu.

 hahaa.... sebenarnya ada cerita lucu saat keberangkatanku ke pare, aku nyaris di tinggal pesawat.
dalam perjalanan menuju bandara, jalanku di tutup sementara karena ada evant Tour de Singkarak. saat itu aku panik karena waktu sudah menunjukkan jam setengah 7 lewat. belum lagi panggilan teelpon dari ke tiga my fucking friend itu yang sudah menunggu dibandara, dan karena tidak mau terlalu lama menunggu, aku ambil tindakan yang sedikit Heroik lahhh....,
aku turun dari mobil, bukak bagasi, ambil koper, dan dorong tuh koper di jalan raya, sambil nyelip-nyelip di antara kendaraan lain. papa yang waktu itu nyupir cuma bisa bengong dan pasrah di dalam mobil liat anaknya nyeret koper di jalan sambil nyari ojek, blom lagi semua mata di jalanan itu tertuju padaku.
hhahaaaahaaaaa bodo amaatttttt......

* akhirnya sekitar pukul  3 sorean kami berempat sampai Semarang, kami memang berencana untuk singgah sehari di kos kakaknya Elva. besoknya baru melanjutkan perjalanan ke pare dengan travel, waktu perjalanan sekitar 7 jam.
Aku tertawa melihat reaksi pertama yulia dan Dini, saat mobil baru memasuki gerbang kampung Inggris pare, mereka melihat beberapa orang bersepeda, lalu yulia sontak teriak "aaaaa sepeda, pokoknya kita harus pake sepeda disana...!" sambil tos sama dini, aku cuma bisa ketawa dari belakang, sedangkan elva masih tidur disampingku. dalam pikiranku, "kita kesini mau belajar bahasa inggris apa maen sepeda??"
hahhhaaaaaaaaahaaaaa :D





Sekitar jam setengah 6 sore kami sampai di depan office The Eminance, Kakaknya Elva memang telah merekomendasikan The Eminance untuk kami Camp sebelumnya. "Uuhhhhhhh Thx you so much kak Elvi..., karena tidak salah merekomendasikan that fucking beautiful course....,"  :)



dan wajah yang pertama kali aku lihat serta menyambut kedatangan para Ms Padang ini adalah sesosok Pria pra dewasa yang berwajah oriental, karena memiliki sepasang mata sipit, yaaa, Mr Lie. nama aslinya sihhh mereka bilang "Solihin",tapi di Pare "Liehen". Dan tau apa expresinya? sama persis dengan saat terakhir kali kami meninggalkannya untuk pulang ke Padang. Bingung, Diam, dan sedikit memelas seperti sedang di hantam penggalauan diri yang dasyat. Saat itu mr lie menyarankan untuk kami terlebih dahulu melihat keadaan Campnya, dan ada kalimat darinya yang menurutku G' enak di dengar di telingaku.
"lebih baik kalian liat campnya dulu, kalau kalian g' suka, masih banyak lembaga yang lain kok...",
ooouuuuhhh, kenapa ya dia ngomong kayak gitu?padahal kita dari awal ngerasa belum cari gara-gara sama dia,sampai sekarang pun kami g' tau sebabnya.

ya..... walaupun syok lihat keadaan kamarnya di camp 4 yang harus kami isi berempat. Kecil, dan di luar dugaan kami semua.Lucunya hari Pertama itu Elva yang sering kejedot karena saking sempitnya. awalnya kami ragu untuk camp di sana, tapi aku menegaskan kepada Dini,elva dan yulia, untuk malam ini kita coba nginap disini saja, berhubung hari sudah beranjak malam, kita semua butuh istirahat dan g' mungkin untuk nyari-nyari penginapan malam-malam.

Malam itu, di kamar kami tepatnya kamar no 4.  sebelum kami akhirnya pindah ke kamar no 2 ,benar-benar ribut, yang ini sibuk narok barangnya, yang itu mondar mandir, yang ini kejedot mulu, yang satunya udah tepar ketiduran,kapan beresin kamarnya kalau kayak gini,tapi kita berempat berhasil mengatasi semuanya. sampai akhirpun Alhamdulillah kita tetap kompak, saling menguatkan dengan keadaan disana,dan saling menjaga satu sama lain.
pembagian tempat tidur juga unik, aku dan elva yang sama badannya kecil tidur di kasur atas, dini dan yulia yang agak.......________..... di kasur bawah aja, mengingat kondisi kasurnya sepertinya tidak kuat jika harus mereka berdua yang di atas. heeeheeeeheeeeeee


* paginya kami berempat sibuk dengan mencuci, untuk pertama kalinya pula kami mencuci bersama. hari itu hari minggu, ternyata pagi itu para tutor ngajak semua member ke Ketan, ketan itu ya kafe dengan menu utamanya ketan dengan berbagai rasa, tapi menjadi tempat favorit dan berkumpulnya para pelajar dari berbagai lembaga kursus di Pare.
hari itu menjadi kesempatan bagi kami untuk mengakrapkan diri dengan member eminance laiinnya.
aku menangkap kesan bahwa kekeluargaan disini itu penting. Dan kamipun berempat sepakat untuk terus camp di eminance.

oiiia, sebelumya setelah mr lie, orang pertama yang aku jumpai disana tepatnya di camp 4 adalah Mak Eee,
beliau adalah yang punya rumah itu (camp 4) dan sekaligus penjaga warung di sebelah camp 4. jadi gampang kalau kita mau jajan tinggal kesebelah aja...,
hmmm kemudian member yang aku kenal pertama kali adalah Riri, dia dari Bali, dua tahun lebih muda dari aku.Riri tuh keponakannya Mr Dino direkturnya The Eminance. jadi dia bisa camp kapan aja dan sampai kapan aja di Eminance, makanya kita jadiin Riri tour Gate kita selama di Pare, seperti nemenin kita rental sepeda, nunjukin tempat makan, nunjukin jalan, sampai cerita tentang Pare. Senang bisa kenal Ms dari bali itu, dia tuh ribut anaknya, paling susah bangun dan otomatis kalau study club pagi dia g' pernah mandi, heheeheeee.......

hmmm, waktu kami datang ada cewek yang nawarin sekamar dengannya, soalnya di kamarnya cuma baru dia doank.dia sempai ngomong gini "di kamar aku aja sebagian, aku g' gigit kok". hahaaaa, bukan itu masalahnya, kami dari awal emang udah sepakat sekamar berempat.
yaaaa....cewek yang ngaku dia g' suka ngigit itu bernama Widia, dia dari cirebon, kuliah di ITB jurusan kimia,
satu kata "WaaaaaWW..........."
dia anggun, pakai jilbab, suka pake rok, dan pakai kacamata,pintar dan pastinya cantik, itu sebabnya dia jadi cinta pertamanya Mr Idin di Eminance, namun setelah di tolak widia Mr idin berpaling kepada temanku Dini.
aku beruntung bisa kenal ank ITB itu, aku g' nyangka juga dia bakal jd teman curhatku,dia juga lihai dalam trick cantik mengggaet kecengan, haduuuuhhhhh......aku masih perlu belajar banyak sama dia soal itu.
dan saat dia pulang, untuk pertama kalinya aku menangisi kepergian seseorang di Pare.
banyak cerita dengannya yang g' mungkin aku ceritaiin semuanya disini. berharap aja semoga disini aku menemukan teman seperti dia.


dan salah satu orang yang wajib di ceritain di Camp 4 adalah Ms Riska dari Jepara, haduuuuhhhhh......
aku bingung mo ceritain dia yang mana dulu, banyak banget dan complicated. Ibaratnya dia tuh iconnya Camp 4 dehh, tampangnya agak sangar sihh, jutek maksudnya,jarang senyum, sentimen,melankolis, ribut banget dan jadi langganan punisment di mana-mana.tapi....ada tapinya donk, dia tuh manis tau.... cantik kalau dia udah senyum, ada pesonanya, makanya g' heran Mr Amin jadi jatuh cinta, ahaaaaiiiiyyyyyy. Riska ternyata juga paling care dan baik banget, contohnya nih misalnya ada yang sakit di camp 4, nah dia pasti tanpa di suruh, tiba-tiba beliin obat, rela juga malah dianya nganterin ke rumah sakit.trus paling rajin kalau piket.
TOP bgt lah, cocok lah kalau jd calon istri idaman mr Amin, heheeeheeee,
tapi sayangnya mereka masih gengsi untuk mengakui perasaannya masing-masing. mereka kalau ketemu pasti berantem, tapi kalau di belakang malah saling muji.lucunya kalau mereka lagi berantem di kelas Idiom, kelas jadi rame banget karena mereka, tawa kita semua pecah saat menonton mereka lagi berantem, terutama Mr Echo, tutor kami di kelas Idiom.

*tanggal 11 juni 2013 tepatnya jam stgh 5 pagi, kami di camp 4 udah ribut karena ngantri buat mandi, soalnya kamar mandi cuma dua sedangkan penghuni camp 4 banyak banget terlebih lagi setelah tanggal 25, periode kedua, yang kursus ke Eminance tambah banyak, waduh aku harus bangun jam 3 pagi waktu itu hanya untuk ngantri mandi.
jam setengah 6 pagi, para member cowok yang dari camp 5 udah ribut di luar camp kami nyorakin buat ngajak study club, kami para member the Eminance punya sapaan unik, tanda kita sesama member, yaiitu :
"eeRRRRrrrrrrr..........." dan setiap pagi camp 4 selalu di sorakin " kempooorrrr..kemporrrrr!! study club chick,!! ErrrrrrrRRrrrrrr.....!!" yahhh, begitulah kurang lebih.

setiap jam setengah 6 pagi, kecuali hari sabtu dan minggu, Eminance punya program Study club morning. Di pandu oleh Mr Echo. kegiatannya adalah melatih lidah kita untuk ngomong 'R', ei ya yo wa woy iee eyyeea uwooo, dan sebagainya lahh, trus ngapalin 6 expression dan kalau g' hapal yah dapat punisment, dan study club malam setiap jam 8 sampai jam 9. Biasanya di pandu oleh Mr echo atau Ms Dewi. Seru dan rame, karena semua member jadi ngumpul semua dan ajang mengakrabkan satu sama lain karena di selingi dengan  game yang atraktif.

* itu cerita tentang kelas study clubnya, nah sekarang tentang kelas speaking, Kelas speaking tutornya bernama Mr Franky Borland, awalnya aku mengira dia keturunan Papua dan beragama kristen, uuuhhh penilaianku sempit sekali, karena hanya melihat fisiknya yang gelap, rambut ikal gondrong dan logatnya. ternyata Mr Franky bukan keturunan papua, dia juga seorang muslim.sayangnya aku lupa dia asalnya dari mana, heheeee........ yang jelas Mr franky orang yang sangat unik, gayanya yang nyantai ala-ala rege itu yang bikin menarik. dan dalam mengajar juga sering memekai buyonan yang bikin kita semua mikir tapi ujung-ujungnya ketawa ngakak,
hmmm.... oiiiaaaaa dia selalu memanggil aku, dini,elva dan yulia "ms rendang", selalu begitu padahal aku sering protes untuk jangan memanggil kita Rendang lagi, tapi percuma. Dan ada gosip juga kalau mr franky punya perhatian khusus dengan temanku Elva, G' heran juga, karena kakaknya ELva, pernah belajar di Eminance, makanya setiap melihat elva jadi ingat elvi. tapi kita jadi kebiasaan aja godaiin Mr Franky naksir sama Elva.
sayang, aku g' sempat pamitan dengan Mr franky, karena pagi itu dia tidak berada di Eminance.
dari kelas Speaking tingakat 1 aku punya teman baru di luar member eminance, aku bisa kenal dengan Ms Nana, Mr Kun saidi dan Mr dwi. mereka semuanya asik dan heboh banget.

*lanjut cerita tentang kelas Vocab, Tutornya bernama Mr er_vin, masih muda, unyu-unyu, asalnya dari Sleman Yogyakarta.kebetulan di kelas Vocab pagi muridnya cuma Ms rendang, ya...aku, yulia, dini dan Elva. Jadi terkadang Kami bebas ngoceh dengan logat padang. Mr rrvin hanya bisa garuk-garuk kepala, karena g' ngerti bahasa kita.
Di kelas Vocab, ada 20 vocab dan kalau tidak salah 5 expression yang harus di hapal setiap hari, dan Mr ervin dengan sabar membantu kita untuk bisa menghapalnya.

* kemudian kelas idiom, idiom merupakan kelas lanjutan dari vocab.yang menjadi tutornya adalah Mr echo, hmmm sedikit cerita tentang Mr echo, dia orangnya stylist, apalagi soal rambut, senengnya olahraga trus aku kira dia orangnya Calm, ehhh ternyata semua persepsiku salah waktu kita rame-rame ke bali, sumpah dia heboh banget, punya segudang cerita konyol untuk dia ceritaiin.

Hmm menyinggung tentang bali, aku g' nyangka bisa menginjakkan kaki di bali, yaaa....akhirnya aku ke Bali
:D
tapi sayang, yang bisa ikut cuma aku,yulia dan dini, elva g' bisa ikut karena kuotanya sudah penuh. perjalanan di Bali terasa begitu singkat karena setiap detik terlalu menyenangkan sehingga sayang untuk dilewatkan, g' da waktu untuk bengong disana. susah untuk di ungkapkan dengan kata-kata.
Alhamdulillah, impianku untuk ke bali kesampaian.



*Berikutnya mengenai kelas Pronounciation,ternyata tutornya adalah Mr liehen. yahhhh... awalnya aku berpikir kenapa orang ini yang jadi tutornya, setiap belajar sama dia aku susah untuk nahan ketawa. hmm kelas pronouncietion 1 dimulai jam 7 sampai jam 8 malam.dan setiap mau mulai, jeda pelajaran dan selesai pelajaran mr Lie selalu mutar lagu galau, paling sering tuh muter lagu Mr Dino yang judulnya "cintaku kau terlantarkan". awalnya males juga dengernya....., ini lagu melow banget, tapi lama-lama udah terbiasa denger tiap hari dan sekarang kalau dengar lagu itu jadi ingat suasana di Eminance, yang lebih gawat lagi aku sering muterin lagu itu di rumah dan akibatnya orang di rumah pada sering nyanyiin lagu itu juga, terlebih mama, sedang masak di dapur nyanyiin lagu itu juga, aduhhh parahh deh pokoknya, harusnya aku dapat bayaran nih dari Mr Dino karena bantuin promosiin lagunya, heheeeeheeee......

*aduh aku hampir lupa ceritaiin tentang seseorang, padahal aku udah janji mau ceritaiin dia di blog aku, padahal malas banget, tapi karena dia udah bikin cerita tentang aku dan teman-temanku (rendang community) jadi take and give lah ya.... hahaaaa,
pasti kalau dia baca ini, dia akan bilang "what  a lot of  rot you talk??
 I kill you.....", dengan logat bataknya, dan suara cemprengnya, padahal dia tuh orang Gorontalo, tapi dianya sama sekali bukan seperti orang gorontalo,
bayangin aja, udah tau Pare suhunya panas, tapi dia selalu make kupluk sama jaket, warnanya kuning lagi.....
ini orang teraneh yang aku temui di Pare...
hmm aku g' begitu ingat kapan aku pertama kali mulai bicara dengannya, yang jelas yah waktu itu, pas lagi makan di warung sebelah camp 5 dengan rendang community, dia masuk ke warung dan mesan nasi juga, lalu kita nyapa dia, "hey Mr G...." dia balas nyapa dan dengan entengnya duduk di sebelahku dan gabung makan dengan kita.
yah.....mungkin dari situ aku mulai memahami karakternya, seberapa anehnya dia. Dia cuek, maksudnya soal penampilannya, selalu ingin menarik perhatian, ooohhh mungkin karena itu dia berpakaian seperti itu, mungkin kalau dari jauh orang bisa langsung mengenali dia,
keanehan lainnya, dia suka warming up sendiri, setiap subuh, atau malam di camp5 ataupun di jalanan, pernah suatu ketika,aku kira dia lagi asik nelpon pki bahasa Inggris, eh g' taunya dia warming up sendiri pake rekaman di hp nya,
sumpahhhhh...... nih orang really something yahh.....,
Anehnya sama dengan namanya, dia selalu bangga dengan nama dan kehidupannya yang serba G, mulai dari namanya yang berawalan G,tengahnya G juga ahkirannya G, makanya singkatan namanya di panggil Mr 3G.
dia berasal dari "G"orontalo,awalnya dia belajar kursus di Pare di lembaga yang namanya berawalan G.
ntah itu kebetulan atau tidak dia bilang hidupnya selalu bertemu dengan G,
hmmmm..... timbul pertanyaan di benak kita bersama, "apakah Mr G akan mencari pendamping hidupnya dengan inisial 'G' juga?
hmmm entahlah, karena aku g' sempat tanya langsung,
aku juga pernah dengar dari beberapa orang kalau Mr G akan stay di Pare untuk beberapa waktu yang lama, karena Mr G ingin buka kursus di Pare bersama temannya,
hmmmmm, klu benar begitu, apa nama lembaganya juga berinisial "G"??? Groovy mungkin kalau aku boleh usul Mr........??
hahaaaahhaaaaa :D
bersyukur bisa kenal orang seperti dia, karena bikin nambah wawasan kalau ternyata ada yaaa..., orang model dia......wuuuuaaahhaaaaaa :)
apapun itu, jika benar mr G mau buka kursus atau nulis novel, semoga semuanya berjalan lancar dan sukses pada akhirnya. Thx bro....., udah jadi bagian dalam petualangan Rendang community di Pare. kalau ada kesempatan ketemu lagi semoga masih pake kupluk plus jaket, tapi dengan warna yang berbeda yaaaa...
:D


* cerita apalagi ya...? aku yakin yang baca tulisan ku kali ini pasti udah pada ngantuk dan mutusin untuk keluar dari laman blog aku, tapi pleaseeee.... jangan berhenti dulu.... :^)
sampai di rumah aku pada di tanyain sama teman, tante, tetangga dan mamaku sendiri. pertanyaannya sama, "ehh, dapat pacar g' disana??"
eng ing eng.......!!!! duk duk dukgg..... jantungku bertetak berantakan dan pikiranku kembali melayang akan sesosok pria itu.....,
tapi aku hanya bisa memberi jawaban kepada mereka dengan senyum tipis plus gelengan, dan dengan  jawaban yang mantap, "Cinta di Pare hanya sesaat, jadi g' bisa di jadiin Pacar, karena kita akan pulang ke kampung masing-masing juga pada akhirnya".

aku sempat beli gantungan kunci di Pare dengan tulisan "Cintaku nyangkut di Pare".
ntah kenapa, lucu aja mungkin tulisannya.
tapi ternyata, mungkin tulisan itu masuk ke kehidupan ku.
aku kenal "seseorang" itu di Eminance, tepatnya di kelas pronounciation 1.
inisialnya "YMS" .
awalnya  ntah gimana,juga g' ngerti, aku dan dia baru  bisa ngobrol malah 3 hari sebelum kelas pronounciation berakhir.
Mr Lie ngasih kami tantangan untuk lancar mengucapkan Vowels yang Glide (ei ya yo wa woi ieee eaaa uwoo), jadi dari sore kami udah komat kamit di camp 4 latihan ngucapinnya, aku dari awal udah yakin g' bakalan lulus yang ini. malamnya saat kelas di mulai, aku duduk dengan posisi di depan paling kanan, tiba-tiba cowok itu datang dan mengambil posisi duduk di depan paling ujung sebelah kiri, tapi ntah kenapa dia menoleh ke arah ku dan pindah ke sampingku, sebelumnya posisi duduknya emang selalu g' jauh dari aku, tapi kali ini kami benar-benar bersebelahan.
aku cuma cuek dan g' memperdulikan saat itu, tapi dia membuka percakapan dan meminta mengajarinya untuk mengucapkan vowels. aku bilang aku juga g' bisa, tapi dia memintaku untuk tetap mengajarinya saja sebisa yang aku tau.
akhirnya untuk pertama kalinya aku memandang wajahnya dengan jelas,bicara sambil sesekali tertawa padanya. semenjak itu, aku dan dia jadi sering ngobrol dan terkadang dia sering becandain aku.
dia lebih tua 4 tahun dari aku, padahal aku sempat mikir dia seumuran denganku. ternyata dia udah sarjana S1, dia berasal dari lampung.
yaaa, hanya sebatas itu yang aku tau, saat itu aku merasa aku masih punya banyak waktu dengannya, aku kira dia masih bisa ikut kelas pronounciation 2.
entah kenapa saat aku di bali, aku selalu kepikiran dia, saat aku pulang dari bali pun aku berharap bisa lihat dia di kelas pronounciation lagi. tapi sayang hari pertama pronounciation 2 di mulai, aku tidak lagi melihat sosoknya.
esok paginya, tiba-tiba aku kaget dengar celetukannya Riska padaku, dia bilang " Ms Nicky, kayaknya kamu punya penggemar di kelas pronounciation 1, soalnya aku sering lihat Mr Y merhatiin Ms nicky terus, Ms cholifah juga punya fikiran yang sama kok,......" mendengar Riska bilang gitu, aku jadi berusaha untuk ingat berapa sinyal dari dia yang g' pernah aku sadari selama ini.
dengan berjalan gontai menuju jajanan di depan Elfast bersama Dini, aku ingin beli jus. aku selalu terbiasa berjalan menunduk, dan saat aku menegakkan kepalaku, aku melihat sosoknya duduk di atas sepedanya di hadapanku, aku kaget dan g' tau harus bagaimana, tapi berbagai pertanyaan yang ada di otak aku memaksaku untuk bertanya padanya, aku langsung menayakan, "kenapa kamu g' join lagi di kelas pronounciation?"
dia bilang, "aku masih mau ikut, tapi jadwal aku bentrok di elfast, soalnya pronounciation 2 jam 10, aku bisanya jam biasa,jam 7 malam....."
aku berusaha untuk membuat dia menyesal untuk tidak join kelas pronoun, tapi aku tau itu memang sulit untuknya. walau masih banyak pertanyaanku yang butuh jawabannya, namun belum bisa aku utarakan. aku memutuskan untuk mengakiri pembicaraan dan berlalu pergi.
dalam hati, aku benar-benar merasa sedih, bagaimana tidak, aku baru memulainya, tetapi sudah harus berakhir.
hari berikutnya, aku berfikir tidak akan menyiakan waktu untuk bertemu dengannya, aku beranikan diri ngeceng di depan elfast sambil menunggunya pulang,
yaaa...aku bertemu dengannya, dia menyapaku dan berdiri menunggu responku, tapi bodohnya aku, karena aku hanya senyum sebentar dan menundukkan pandanganku sambil berpura-pura sedang ngetik sms, ohhh God kenapa bisa seperti itu, sesaat dia masih tetap berdiri menunggu respon ku, sepertinya dia berharap aku akan mengobrol dengannya. tapi aku hanya terus diam dan berlagak cuek.
 hari berikutnya juga sama, aku nongkrong lagi di depan Elfast, kali ini bersama dini, dan yulia. karena dia tidak kunjung kelihatan aku memutuskan untuk pulang, tapi di tengah perjalanan, aku berpapasan dengannya dan teman-temannya. sontak Dini menyuruhku untuk jalan bareng sama dia ke Elfast, karena kebetulan aku memang ada program jam segitu di Elfast dan aku juga sedang menenteng buku pelajaran. jadi tunggu apalagi, aku langsung balik arah dan berjalan di belakangnya. ternyata teman-temannya mungkin juga mengerti dan menggoda dia untuk jalan terpisah dari rombongan. dan akhirnya berjalan bersamaku.
aku kikuk, g' tau harus apa,ngomong apa dan hanya bisa nunduk lagi g' mau mandang wajahnya. hmmm lagi-lagi berantakan.......,
tapi senangnya bukan main......, heheheeee
setiap pagi aku selalu menunggunya di depan camp 4 karena dia selalu melewati jalan itu kalau mau les ke Elfast. walau hanya sekedar melihat atau menyapa.
aku semakin takut karena kepulanganku semakin dekat.
namun, kemudian aku sadar,kalau semua tidak akan berjalan sesuai yang aku inginkan. seperti jawaban yang selalu aku berikan untuk pertanyaan orang-orang di sini saat aku pulang, aku menegaskan itu di hati ku.

dua hari sebelum kepulanganku, pagi itu kami randang community nekat g' join studyclub, kami malah cabut jalan berempat ke luar dengan sepeda, kami mengelilingi pare pagi itu,
namun, saat sampai di depan Wakapo,salah satu warung makan favoritku,  yulia ngajak berhenti disana karena perutnya lapar.kami makan pagi disana, saat aku ingin duduk di meja luar, aku melihat kedua temanku, Dini dan Yulia histeris, dan sedang memanggil seseorang. aku megikuti pandangan mereka yang ternyata tertuju pada "dia" yang sedang berhenti mengendarai sepedanya, kelihatannya dia sedang terburu-buru untuk ikut program di lembaga lain.
aku sontak kaget, dan langsung masuk ke dalam lagi. kemudian Dini memanggilku untuk keluar.
aku keluar dan langsung ambil minuman, duduk dan makan, tanpa menghiraukannya.
sialnya kedua temanku terus menggodaku dan dia. aku g' ngobrol banyak dengannya, hanya dini, yulia yang banyak ngobrol, sedangkan elva hanya senyum-senyum sendiri. hmmm... akhirnya yulia memberi tahukannya kalau kami akan pulang dua hari lagi, responnya kaget dan bilang "yahhh kok cepat banget??"
trus aku tanya " emang kamu pulang kapan?" dia bilang masih lama, bulan agustus nanti baru pulang sebelum lebaran.
lalu dia berjalan mendekatiku, dan memberikan tangannya, jabatan tangan sebagai tanda perpisahan, "semoga kita masih bisa ketemu lagi, sukses ya..." itu kata-kata terkhirnya, dan aku g' bisa ngomong apa-apa lagi, karena aku g' tau  apa masih bisa bertemu lagi atau tidak.
seharian itu aku hanya bisa terdiam sendiri.
aku pernah dengar kata-kata Mario Teguh, '"sakit memang dikhianati atau melihat orang yang kita cintai bersama orang lain, tapi lebih sakit lagi jika membiarkan orang yang kita cintai tidak pernah tau kalau kita mencintainya".
aku g' tau alasan kenapa aku jatuh cinta padanya secepat itu, tapi aku punya alasan untuk pergi....,
begitupun juga dia,
aku merasa semua sudah Tuhan atur, aku yakin jika perasaan ini muncul karena Tuhan menitipkan perasaan ini padaku, saat aku disana aku diberikan perasaan itu agar membuat aku lebih bersemangat di sana saat aku merasa jenuh dan rindu akan kampung halaman, dan Tuhan memberikan ketegaran padaku tentang semua perasaanku padanya  di saat aku pulang,
tapi aku g' pernah tau perasaan seperti apa lagi ke depannya....,


* dua minggu berlalu dan masuk peroide ke dua, new camer semakin banyak, semua datang dari berbagai daerah di Indonesia, Otomatis aku banyak mendapat teman dan kenalan baru, terutama di Eminance.
waktu itu ada rombongan rame banget dari Kudus, aku sendiri susah ngapalin nama-nama mereka satu persatu., trus ada lagi rombongan dari Sumbawa, kalau g' salah cuma bertiga, Icha, aliya dan Erika. Aku dan Erika cukup dekat,karena kami partner dalam piket tiap hari Kamis, dan sewaktu di Bromo kita saling menjaga,aku masih ingat saat meluk dia karena kedinginan di puncak bromo, dia bantuin aku dan semangatin aku untuk naik tangga ke puncak bromo, sampai dia bagi jaketnya saat kami ke panasan di mobil pickup. aku menganggapnya adik perempuanku.
ada rombongan dari makassar juga,mereka juga bertiga, ada Dita, Icha dan Elsa. icha sedikit lebih calm, seangkan Dita kakaknya,lebih expresif.Kalau Elsa itu berisik banget, dan asik banget orangnya. karena hobby fotography, sibuk motret kita dan pinjemin memory SLR nya kemana-mana, hingga akhirnya memorinya itu hilang, terakhir aku disana memorynya masih belum ketemu juga. padahal banyak moment kita semua disana, hikzzz..hikz....,
tapi anehnya tuh anak tetap tegar dan selalu ketawa g' jelas, kadang juga sering tiba-tiba tidur di kamar rendang community. Hmm kita ngasih dia julukan si Kunti.

lanjut, ada si cantik ine dan nisa si my baby.... aku suka manggil nisa baby karena menurut aku pipinya tembem mirip pipi bayi, aku paling suka nyubit pipinya.
sebelumya juga ada Putri dari Nganjuk, dia cuma 2 minggu periode pertama, jadi dia pulang duluan.Dia bilang setelah dari kampung Inggris mau melanjutkan cita-citanya ke sekolah penerbangan, semoga berhasil ya...,

Ada ms Choooooolifah, ya ampun.... Ms dari Pasuruan itu narsisnya kelebihan, setiap foto pasti ada dia, setiap foto pasti selalu stay paling depan, hobbynya OL dan nangkring di Camp1, trus always sleppy until Ugly di camp 4. yang paling bikin kita semua heran dia selalu dapat nilai nyaris sempurna di setiap kelas, g' pernah kena punisment sama sekali.padahal kita semua tau, kegiatan senggangnya hanya OL dan tidur. trus dia juga selalu Follow Ms padang kemanapun kami pergi, apapun makanan yang kami makan dia selalu ikut makan, tanpa protes dan selalu habis, licin tak bersisa. g' peduli rasanya enak atau g'. ya ampun ini salah satu orang ajaib yang aku temui di Pare.

berikutnya,Ms Emy yang hampir sama dengan Riri, terlalu lama stay di pare, dia selalu menjadi saksi kepergian satu persatu member, setiap dua minggu sekali harus mempersiapkan stok air mata,
aku tau, itu pasti sulit jika jadi dirinya, karena sulit sekali jika posisi kita yang di tinggalkan. yahhh, tapi itulah Pare, "ada yang datang dan ada yang pergi, kadang rame, kadang sunyi....." itu petikan kalimat pemulung yang menghiburku kala aku bersedih duduk sendiri di depan warung Mak Eee meratapi kepergian Ms Widia.


*akhirnya Heru teman sekampusku menyusul ke Pare,ikut kursus Periode ke dua. rencanya dia stay di Pare 1 bulan, tapi karena berbagai faktor, dia memutuskan hanya mengambil 2 minggu dan ikut pulang bersama kami ke Padang. Dia hobby hiking, impiannya adalah ke Bromo.
ya sudah, dia mengumpulkan pasukan untuk di ajak berpetualang di Bromo,
akhirnya impiannya terwujud, kami berangkat sabtu malam, dengan pasukan yang berhasil dia kumpulkan, Ms rendang, tapi kali ini tanpa Yulia, karena dia g' diizinkan sama ayahnya.ada ms Sumbawa, Ms makassar, Si Zaki ndut, Hafiz si Mr ntut, Bahri si Mr uztad, Mr Aufal, Mr nicholas yang sepertinya akan jadian dengan Ms Ine. g' tau deh setelah kepergian kami mereka bener jadiian apa g'.
trus ada dua cewek cantik  bukan dari eminance yang aku g' tau mereka camp dimana.heheheeee....

hanya dingin yang menusuk sampai ke tulang, yang terasa pagi dini hari kami sampai kesana, kami berpakaian lengkap mulai dari kupluk, masker, syall, jaket, sarung tangan, dan kaos kaki. tapi tetap dinginnya g' bisa kompromi. tapi kebersamaan kami menghangatkan suasana. di atas pickup mendaki ke puncak, kami memandang jutaan bintang, yang subhanallah..... aku belum pernah melihat bintang seindah dan se banyak itu. bersabar menunggu sunrise, dan kemudian aku g' tahan karena dinginnya, aku buru-buru ke warung nyari teh panas dan mie instant, kaki ku juga sempat kram karena g' tahan dinginnya.
disitu kita bikin vidio lucu-lucuan.
beranjak siang, kami ke gurun pasir untuk foto-foto dan terakhir di tutup dengan perjuangan menaiki puncak lahar gunung bromo.
aku yang tadi pagi cuma bisa diem membeku karena dingin, tapi jadi girang banget waktu naik kuda mendaki      puncak Bromo.karena salah satu keinginan aku adalah bisa ngerasain menaiki kuda. ternyata di Bromo kesampaian juga.hihiiiiiiihhhhhiiiii..... :D

*hmmmm... begitu banyak kisah dan pengalaman yang sulit untuk di uraikan satu persatu,
aku hanya bisa bersyukur pada Tuhan yang telah membimbing langkahku untuk di pertemukan dengan orang-orang seperti mereka semua, mereka semua yang Allah pertemukan dengan ku di Kampung kecil bernama Pare.
masih jelas teringat, bagaimana gelisahnya hatiku 1 minggu menjelang kepulanganku ke Padang. aku terus di hantui perasaan sedih dan berat akan meninggalkan Kampung itu, ada perasaaan belum rela untuk pulang, ada perasaan bingung bagaimana dan apa yang harus aku lakukan sebelum aku pulang, dan ada perasan teramat takut bagaimana jika aku tidak akan pernah kembali ke tempat itu dan bertemu semua yang pernah aku temui di kampung itu.

aku hanya bisa berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, aku tau ini adalah kepingan dari proses kehidupanku, yang harus aku jalani.
dan hari itu akhirnya datang juga, 11 juli 2013 jam 6 pagi,
Ms Dewi meminta kami Rendang community,mama yanti dan naufal anaknya untuk menyempatkan diri ikut studyclub untuk terakhir kalinya sekaligus mengucapkan kata perpisahan.
Aku adalah orang yang paling benci untuk mengatakan perpisahan. contohnya aja kalau mau mutusin pacar, aku g' pernah mau ngomong langsung dan bilang kata-kata PUTUS, pasti kata itu aku ganti dengan kalimat yang lebih baik. setiap aku nganter orang ke Bandara atau mengucapkan perpisahan padaku, aku selalu membayangkan orang itu g' pergi jauh, paling hanya pergi sebentar. aku g' pernah mau nangis juga di depan umum.
tapi faktanya pagi itu, meski di depan saat menyampaikan kata-kata perpisahan aku g' nangis, justru tangisku pecah saat di pelukan Ms Emi.
yang aku rasakan saat itu aku takut jika aku g' pernah ketemu mereka lagi, rasanya seperti meninggalkan rumah dan keluargaku.
benar, bukan indahnya tempat yang pernah kami singgahi selama di Pare,kediri,Bali atau bromo.
tapi kebersamaan bersama orang-orang yang terpilih itulah harta yang paling penting.
hanya foto dan memori kenangan yang tersimpan di fikiran dan membekas di hatilah yang akan di bawa pulang, untuk menjadi kepingan kisah hidup yang telah di takdirkan.

Semua adalah skenario Tuhan, tuhan telah memilih aku dan orang- orang itu untuk di pertemukan.
Dalam Islam aku percaya semua tidak ada yang kebetulan, bahkan tidak ada satu helai daun yang gugur tanpa izin Allah,
jadi aku berdoa kepada Tuhan agar dapat di pertemukan kembali dalam skenario IndahNya,
Amin YaRabbal Alamin........


sayang untuk g' di expose ^__^ :


inilah wajah tegar kami saat di Bandara Djuanda Pulang ke Padang, hahaaaaaahaaaa
seperti biasa Elva selalu tidur duluan kalau di pesawat, mungkin dia Parnoan kalau naik pesawat, yahh... seperti itu lah kira-kira.....,
Padang... I'm back..... ......!!!

with mama Yanti dan anaknya Nauval, sesaat keberangkatan kami pulang di bandara Djuanda, meski kita pisah, dan beda tujuan, mama dan Nauval ke Banjarmasin,sedangkan aku ke Padang, tetapi hati kita pernah satu di Pare. aseeehhhhh :)



di simpang lima Gumul, kediri, latarnya g' masalah lahhhhh, g' keliatan Gumulnya, yang penting orang-orangnya, hahaaaaa,
lihat tuh Mr G selalu sok Imut, heheeeeheee :D






 rasanya ingin kembali di saat foto ini di ambil, aku akan selalu rindu akan kebersamaan itu,
dari ujung kiri atas : Mr Aan, widia,Ms dewi,aliya,erika,nicolas,nisa, mama Yanti, Mr Lie, Ivan, colifah, agam,heru,bahri,willy kakaknya agam,hafiz,aldi,nauval,
member laiinnya : Mr G, Mr franky,Mr echo, Mr ervin,Mr idin, isom,Mr nico, sardo, Johan, imam, ciwang, Mr yoga, Mr Panji, Mr Fajri, Niken, Sinta, new Camer yang banyak banget, aku g' bisa sebut satu persatu.

Makasih buat semuanya, aku jadi tau gimana main kartu Uno, aku pernah kena Bedakin waktu aku kalah , kita juga pernah saling curhat lewat game truth or challenge, juga bubur ayam langgananku yg maknyooss,
banyak banget kenangan yang telah kalian torehkan,
I'll Miss U all ^_^